Warga Merapi pasang "senthir" antisipasi serangan Macan

id macan tutul merapi

Warga Merapi pasang "senthir" antisipasi serangan Macan

ilustrasi macan tutul jawa (Panthera pardus melas) (antarabengkulu.com)

Sleman (Antara Jogja) - Warga lereng Gunung Merapi di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki kandang ternak di jauh dari pemukiman memasang lampu "senthir" atau lampu minyak untuk mengantsisipasi serangan binatang buas yang diduga macan tutul.

"Pemasangan `senthir` untuk menghindari serangan macan tutul dari hutan Gunung Merapi pada hewan ternak terutama kambing," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Jumat.

Menurut dia, pemasangan lampu ini atas petunjuk dari pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta.

"Menurut TNGM dan BKSDA binatang buas, seperti macan tutul tidak akan mendekat jika ada penerangan lampu," katanya.

Ia mengatakan, pemasangan lampu "senthir" tersebut mulai dilakukan sejak Kamis (22/8). Karena lampu atau api dinilai efektiv mengusir binatang buas seperti macan," katanya.

Heri mengatakan, pemasangan senthir dilakukan pada kandang ternak yang jauh dari pemukiman dan kandang yang masih bisa menjangkau listrik, warga memasanginya dengan lampu pijar.

"Agar kandang ternak lebih terang. Pasalnya kandang ternak milik Margoto, 45, yang empat ekor kambingnya diterkam Macan pada Senin (19/8) lalu memang kondisi kandangnya kurang penerangan," katanya.

Ia mengatakan, pedukuhan yang memasang senthir antara lain Petung, Kopeng dan Jambon. Ketiga lokasi itu memang tergolong paling dekat dengan puncak Merapi untuk wilayah Kepuhharjo.

"Seperti Jambon kawasan terdampak erupsi 2010, tapi masih banyak yang membuat kandang di sana," katanya.

Selain kambing, katanya, warga juga memelihara sapi, namun populasinya lebih banyak Kambing.

"Sebagian besar warga lereng Merapi seperti Kepuhharjo, memang banyak bergantung dari hasil ternak. Karena itu mereka khawatir dengan kondisi ternaknya dengan adanya serangan yang menimpa kambing milik Margoto," katanya.

Ia mengatakan, untuk pemukiman sebagian besar warga tiap pedusunan melakukan ronda. Serta meningkatkan kewaspadaan terutama saat pergi ke ladang seorang diri.

Sebelumnya, salahsatu warga Kopeng Tejo mengaku pada Juli sempat melihat tiga ekor Macan Tutul. Satu ekor induk dan dua ekor peranakan.

Tejo melihatnya dengan jarak sekitar 50 meter pada ladang milik Rubiman warga setempat.
(V001)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024