Pesawat Advent jatuh dua tewas lima luka-luka

id pesawat advent cessna

Pesawat Advent jatuh dua tewas lima luka-luka

ilustrasi jenis pesawat Cessna (antarafoto.com)

Sentani (Antara Jogja) - Pesawat misi milik maskapai penerbangan Advent yang berjenis Cessna sekitar pukul 10.00 WIT jatuh ketika hendak lepas landas menuju Dekai, Papua, menyebabkan dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka cukup serius.

Antara yang memantau di lapangan berhasil mengumpulkan informasi bahwa pesawat itu akan lepas landas menuju Dekai dengan membawa lima orang penumpang, satu pilot dan satu teknisi.

Salah satu petugas lapangan terbang (lapter) Advent Mus mengatakan bahwa pesawat Cessna yang jatuh itu ketika hendak lepas landas menuju Dekai ada penerbangan keduanya.

"Biasanya pesawat ini memiliki tiga penerbangan dalam sehari dan ini baru penerbangan kedua menuju Dekai," tandasnya kepada Antara di Sentani, Rabu.

Menurutnya, pesawat ini dipiloti oleh Pilot Bob berkewarganegaraan Amerika yang sudah lama tinggal di Sentani, Kabupaten Jayapura bersama keluarganya. Selain membawa penumpang, pesawat ini juga membawa barang-barang.

"Ketika hendak lepas landas tiba-tiba pesawat ini menabrak jembatan dan pengendara motor yang lewat," ujarnya.

Pesawat Cessna ini pun hancur dan patahan ekornya jatuh di sebelah jembatan bersama dengan barang-barang yang dibawa. Korban yang luka-luka tiga diantaranya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, Sentani, Kabupaten Jayapura sedangkan dua lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Dian Harapan, Waena Kota Jayapura karena luka yang cukup serius.

Pilot dan seorang penumpang tewas di tempat dan penumpang lainnya mengalami luka-luka seperti luka bakar, leher patah dan lain sebagainya. Lapter Advent pun ditutup untuk umum sementara waktu sehingga masyarakat tidak bisa lalu lalang.

Ketika kejadian Kabupaten Jayapura dan sekitarnya diterpa hujan sejak semalam dan angin yang bertiup cukup kencang. Hal ini bisa saja menjadi salah satu faktor jatuhnya pesawat berukuran kecil tersebut. (HDK)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024