Raskin di Kulon Progo tidak layak konsumsi

id penerima raskin rts

Raskin di Kulon Progo tidak layak konsumsi

Ilustrasi distrbusi raskin (antaranews.com)

Kulon Progo  (Antara Jogja) - Sebanyak 10,8 ton beras jatah warga miskin yang rencananya didistribusikan kepada 723 kepala keluarga di Desa Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak layak konsumsi karena banyak kutu dan berasnya berwarna kuning.

Kepala Bagian Kesra Desa Kaliagung Sudarman di Kulon Progo, Senin, mengatakan dari tiga karung beras yang dibuka semuanya berbau, berwarga kuning dan berkutu.

"Raskin yang akan dibagikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) tidak layak konsumsi," kata Sudarman.

Ia mengatakan atas kejadian ini, pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kecamatan Sentolo dan Satuan kerja (satker) Raskin Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulon Progo.

"Baru kali ini, kami menerima raskin tidak layak konsumsi. Kami berharap, Bulog langsung mengganti dengan raskin yang lebih baik," kata dia.

Sudarman mengaku sebelum didistribusikan kepada RTS, raskin terlebih dulu dicek. Pertama dilihat dari karung berasnya, kemudian cek bau atau tidak.

"Sebelum didistribusikan dicek terlebih dahulu. Penerima raskin itu keluarga kurang mampu, kasihan kalau mereka makan dari beras yang tidak layak konsumsi," kata Sudarman.

Seorang warga yang dipercaya mengambil beras masyarakat Desa Kaliagung, Andri, menyayangkan masih ditemukannya raskin yang tidak layak konsumsi dengan ciri-ciri beras berbau, warna kuning dan berkutu.

"Katanya ada beras daerah (rasda) dengan semangat bela dan beli Kulon Progo, tapi kenyataannya beras berkutu, remuk, bau dan berwarna kuning," kata Andri.

Ia menceritakan, dirinya merupakan orang yang pertama kali menemukan raskin tidak layak konsumsi. Saat karung beras akan dimasukkan ke mobil angkutnya, dirinya curiga karung beras jelek.

"Setelah itu, karung beras dibuka, ternyata beras berkutu dan berwarna kuning," kata dia.

Kepala Gudang Bulog Wates Sugeng mengatakan pihaknya akan langsung mengganti beras yang berkutu.

Dia mengatakan beras yang didistribusikan tidak semua berbau, kuning dan berkutu. Namun demikian, pihaknya akan mengganti semua.

"Daripada menyortir satu persatu, lebih baik kami ganti semua," kata dia.

Sugeng mengatakan beras yang didistribusikan pengadaanya dilakukan pada Maret 2014. "Barang yang masuk duluan, kami keluarkan terlebih dahulu," kata dia.
(U.KR-STR)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024