Sleman (Antara Jogja) - Warga di perbukitan wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada kemarau saat ini masih membutuhkan bantuan air bersih untuk keperluan sehari-hari, karena Organisasi Pengelola Pemakai Air belum bisa mengalirkan air ke seluruh warga.
"Kami masih kewalahan untuk memenuhi permintaan secara merata," kata Ketua Organisasi Pengelola, Pemakai Air (OPPA) Mitra Tirta Sembada Kecamatan Prambanan, Mujimin, Sabtu.
Menurut dia, beberapa titik daerah di perbukitan Prambanan yang dilanda kekeringan masih belum bisa dijangkau jaringan pipa OPPA.
"Seperti di Klumprit Wukirharjo, Gedang Atas ,Mlakan di Desa Sambirejo, serta Bokoharjo dan
sebagian Gayamharjo. Ada yang masih belum terjangkau jaringan, dan ada yang jaringannya rusak," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan jaringan pipa distribusi air bersih. Setidaknya mampu menekan adanya droping air bersih.
"Namun untuk kondisi saat ini masih tetap perlu adanya droping air bersih," katanya.
Koordinator relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Prambanan Elly Mohammad Bazir mengatakan, pihaknya belum lama ini juga telah melakukan droping air bersih ke Gayamharjo, Wukirharjo dan Sambirejo.
"Kemarin kami juga suplai air bersih ke tiga daerah itu," katanya.
Menurut dia, wilayah-wilayah tersebut masih membutuhkan droping lagi. Sebab, musim kemarau masih akan berlangsung hingga akhir tahun nanti.
"Kami juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sleman, agar bantuan air bersih tidak menumpuk di satu wilayah saja," katanya.
V001
Berita Lainnya
Berkonsep masjid ramah lingkungan, Muhammadiyah hemat 30 persen air
Selasa, 30 April 2024 7:44 Wib
Pelaku industri promosikan jamu Indonesia ke pasar mancanegara
Minggu, 28 April 2024 6:10 Wib
Indonesia bantu Tunisia modifikasi cuaca
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
RI usung pendekatan budaya lokal terkait tata kelola air di WWF
Rabu, 24 April 2024 15:57 Wib
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib
Indonesia menawarkan proyek air 9,6 miliar dolar AS
Sabtu, 20 April 2024 20:53 Wib
Sandiaga menawarkan "melukat" untuk 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
Sabtu, 20 April 2024 17:51 Wib
Warga peroleh edukasi keselamatan transportasi air
Sabtu, 13 April 2024 5:18 Wib