Kulon Progo (Antara Jogja) - Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Yogyakarta menggelar upacara Dharma Samudera di Pelabuhan Tanjun Adikarto, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengenang kepahlawanan Komodor Yos Sudarso.
Danlanal Yogyakarta Kolonel Laut (S) Kartoli di Kulon Progo, Jumat, mengatakan semangat Dharma Samudera, Lanal Yogyakarta bekerja sama dengan pemangku kebijakan akan terus menjaga semangat kebaharian melalui kegiatan-kegiatan pengenalan kemaritiman sejak dini.
"Kami akan menanamkan jiwa kebaharian dimulai sejak dini. Rencananya, kami akan menyelenggarakan pagelaran wayung dan lomba lukis anak tentang bahari" kata Kartoli.
Ia mengatakan Lanal Yogyakarta siap melaksanakan kebijakan kemaritiman pemerintah pusat dan "Among Tani menuju Dagang Layar" Pemda DIY. Untuk itu, Lanal Yogyakarta bekerja sama dengan LSM Harmoni siap memperkenalkan semangat kebaharian kepada masyarakat.
Selain itu, kata Kartoli, Lanal Yogyakarta akan melakukan kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, serta lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pendidikan kelautan untuk mendukung kebijakan pemerintah tentang kemaritiman.
"Tujuannya yakni mengeksplorasi potensi yang ada di pantai selatan. Tentu, semua dengan rencana yang telah ditentukan, meski tidak semudah membalikkan tangan. Kami akan komunikasi dengan masyarakat pesisir selatan dan kami menyadari butuh waktu," katanya.
Menurut dia, sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai prajurit matra laut pengawal samudra, sikap ksatria dan rela berkorban yang ditunjukkan oleh pendahulu, sudah seharusnya dapat dijadikan contoh dan suri tauladan bagi kita semua. Seyogyanya kita dapat meneladani nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pahlawan samudra, semangat pengabdian yang tulus ikhlas, tentang menyerah dan rela berkorban demi menjaga harkat dan martabat bangsa.
Hari Dharma Samudera yang diperingati setiap 15 Januari, merupakan upacara untuk memperingati peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru, pada 15 Januari 1962, di mana pada saat itu telah terjadi pertempuran laut yang melibatkan tiga kapal cepat torpedo TNI Angkatan Laut yakni RI Macan Tutul, RI Harimau dan RI Macan Kumbang menghadapi kapal perang kerajaan Belanda yang lebih modern dan canggih.
Komodor Yos Sudarso yang saat itu menjabat sebagai Deputi Kasal, on board di atas RI Macan Tutul sebagai Senior Officer Present Afloat (Sopa) bersama awak kapal perang RI Macan Tutul guna melakukan misi operasi Dwikora pembebasan Irian Barat. Namun pada peristiwa tersebut, beliau akhirnya gugur sebagai kusuma bangsa.
"Komodor Yos Sudarso merupakan petinggi yang setingkat panglima, bersedia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan hal yang lebih besar. Kami melihat itu, sebagai semangat yang tidak akan pernah mati untuk melanjutkannya," kata Kartoli.
KR-STR
Berita Lainnya
Pemda mengusulkan 2.944 formasi kebutuhan ASN DIY pada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 6:36 Wib
KPU Yogyakarta menerima 261 pelamar PPK Pilkada 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 10:36 Wib
KPU Yogyakarta: Baru satu orang konsultasi calon perseorangan Pilkada 2024
Jumat, 3 Mei 2024 18:34 Wib
Hadir di Yogyakarta, House of Roman Siap Penuhi Kebutuhan Ubin Granit dan Keramik Mewah
Jumat, 3 Mei 2024 0:06 Wib
Memangkas stunting melalui tradisi "mitoni"
Rabu, 1 Mei 2024 0:39 Wib
PDIP Yogyakarta akan silaturahmi rekam aspirasi rakyat jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 4:44 Wib
PDI Perjuangan buka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta
Senin, 29 April 2024 23:06 Wib
Kemenkumham Yogyakarta : Dua WNA manfaatkan "golden visa"
Senin, 29 April 2024 14:59 Wib