Kemenkop dorong peningkatan jumlah pengusaha baru

id Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga

Kemenkop dorong peningkatan jumlah pengusaha baru

Kementerian Koperasi Dan UKM (ANTARA/ist)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendorong peningkatan jumlah pengusaha baru untuk menopang perekonomian serta menekan tingkat gini rasio nasional.

"Peningkatan jumlah intrepreneur tentu sejalan dengan misi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menekan angka kemiskinan," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga seusai memberikan sambutan dalam acara Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri 2015 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa.

Menurut Puspayoga, saat ini gini rasio nasional atau tingkat kesenjangan masyarakat mencapai 0,41 yang ditargetkan menurun menjadi 0,36 pada 2019. Target itu akan tercapai, salah satunya dengan mencetak sebanyak-banyaknya jumlah wirausahawan.

Di sisi lain, pemerintah, menurut Puspayoga, telah berupaya mendorong penurunan gini rasio serta menopang peningkatan pertumbuhan perekonomian nasional di antaranya dengan memperkuat sektor pembangunan infrastruktur dan meberlakukan deregulasi.

"Pembangunan infrastruktur agar lalu lintas perekonomian baik darat dan laut berjalan lancar. Sedangkan deregulasi diharapkan efektif memperlancar lalu-lintas perizinan," kata dia.

Ia mengatakan hingga saat ini jumlah pengusaha di Indonesai mencapai 1,65 persen dari total 250 juta penduduk Indonesia. Persentase itu jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang telah mencapai 7 persen.

"Kita masih (tertinggal) jauh kalau dibandingkan dengan Singapura, mereka sudah 7 persen. Kita masih harus mencetak banyak wirausaha-wirausaha muda yang mandiri," kata dia.

Menurut dia, untuk meningkatkan jumlah pengusaha baru, pemerintah juga telah menyediakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) yang dialokasikan mencapai Rp100 triliun dengan bunga pinjaman yang telah diturunkan menjadi 9 persen.

"Yang belum mendapatkan modal barangkali bisa dilatih lagi sehingga bisa diberikan KUR, karena bagaimanapun KUR ini adalah kerja sama dengan Bank Mandiri, BNI, dan BRI," kata Puspayoga.***3***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024