Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyambut baik rencana pemerintah provinsi bersama Tim Luar Birokrasi atau "tripe helix" untuk pengembangan wisata dan ekonomi masyarakat Kecamatan Gedangsari.
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan, Pemkab Gunung Kidul menyambut baik dan ini merupakan durian runtuh konsep pengentasan kemiskinan yang akan dilakukan di Gedangsari.
"Berbagai program rencananya akan dilakukan di kecamatan sisi utara ini. Pengembangan wisata merupakan satu bagian dari program pengentasan kemiskinan di Gedangsari," kata Immawan.
Menurut dia, Kecamatan Gedangsari merupakan salah satu kecamatan miskin. Dengan pengembangan untuk pilot projeck di DIY bisa meningkatkan sumber daya manusia dan perekonomian.
"Konsep ini sangat bagus dan menarik sekali, tahun ini dimulai dan mudah-mudahan tahun depan sudah terlihat konsep detail sehingga pengentasan kemiskinan bisa terwujud," katanya.
Tim yang dipimpin oleh Hari Dendi bersama Cahyo Alkantana telah memberikan paparan kepada pejabat di Pemkab Gunung Kidul seperti Bupati Gunung Kidul Badingah, Wakil Bupati Immawan Wahyudi, Penjabat Sekda Supartono, sejumlah asisten dan beberapa kepala SKPD.
Cahyo mengungkapkan, potensi Gedangsari sungguh luar biasa. Potensi alamnya tidak kalah dengan berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya pertanian sistem teras iring mirip di Bali yang cukup terkenal. Selain itu potensi alam air terjun.
"Ke depan, kami akan kembangkan pengembangan flying fox sepanjang 275 meter, " katanya.
Nantinya konsep pengembangan wisata akan terintegrasi dengan wilayah lain seperti Gunung Api Purba Nglanggeran, pantai dan Ratu Boko. Saat ini sudah ada "Green village" yang akan terus dikembangkan.
"Jadi memang ini juga harus dikoneksikan dengan berbagai objek lainnya, seperti Gunung Api Purba, kemudian Green village tersebut serta juga objek lain seperti ratu boko untuk melihat sunset," katanya.
Sementara Hari Dendi menjelaskan untuk menambah nilai di Green village yang masih seperti gardu pandang, juga akan dibangun sebuah museum dengan desain kapal kerajaan majapahit atau dikenal dengan Kapal Jung. Namun untuk tahap saat ini tim sudah mengembangkan industri batik dan makanan olahan di wilayah Gedangsari.
"Ini masih embrio nanti akan lebih dikembangkan," katanya.
Tidak hanya fokus dalam bidang UMKM dan wisata tetapi akan seperti pendidikan maupun budaya. "Untuk bidang pendidikan, akan dikembangkan program teaching factory," kata Hari.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60, Kemenkumham DIY pastikan kinerja semakin berdampak
Minggu, 28 April 2024 17:09 Wib
Disbud DIY menggelar gala premiere lima film karya sineas lokal
Jumat, 26 April 2024 23:45 Wib
Kemenkumham DIY menggencarkan edukasi pentingnya HKI kepada pelajar
Jumat, 26 April 2024 19:52 Wib
Gegana Polda DIY memusnahkan puluhan kilogram bubuk bahan petasan
Jumat, 26 April 2024 18:51 Wib
Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan, Kemenkumham DIY ziarah di Makam Jenderal Soedirman
Jumat, 26 April 2024 9:02 Wib
KPU DIY: Penetapan caleg terpilih tunggu BRPK dari MK
Jumat, 26 April 2024 2:55 Wib
Ketua PDIP Kulon Progo resmi daftar calon bupati melalui PDIP DIY
Kamis, 25 April 2024 21:45 Wib
Melalui Indikasi Geografis, Kemenkumham DIY dukung kemajuan ekonomi lokal menuju Pasar Global
Kamis, 25 April 2024 5:50 Wib