Bupati lepas anak kepiting bakau Pantai Baros

id anak kepiting

Bantul (Antara Jogja) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono secara simbolis melepas anak kepiting bakau atau kroyo di kawasan hutan mangrove Pantai Baros, Desa Tirtohargo, Jumat, untuk menjaga kelestarian ekosistem hewan tersebut.

"Total ada 100 kilogram kroyo atau anakan kepiting bakau yang akan kita lepas," kata Kepala Bidang Bina Usaha, Pengawasan, dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Nanang Dwi Atmoko di sela pelepasan anak kepiting itu.

Selain dilepas oleh Bupati Bantul, anak kepiting tersebut secara simbolis juga dilepas sejumlah pejabat pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul di antaranya asisten Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala DKP Bantul.

Nanang mengatakan, kegiatan pelepasan anak kepiting di kawasan mangrove Pantai Baros selain untuk keanekaragaman sumber daya kelautan perikanan, juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir setempat melalui pengembangan budi daya kepiting bakau itu.

"Kalau dari kami hanya untuk keanekaragaman saja, sehingga harapannya masyarakat bisa menjaga kelestariannya. Mereka bisa menikmati hasil panen nanti, ketika sudah memenuhi syarat, mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa dipanen," katanya.

Ia mengatakan, secara jumlah anak kepiting yang dilepas di kawasan mangrove Pantai Baros pihaknya tidak mengetahui pasti, namun kroyo yang didatangkan dari Cilacap (Jawa Tengah) tersebut dibeli dengan harga Rp40 ribu per kilogram.

"Untuk mengantisipasi dari penangkapan anak kepiting oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, kami merangkul forum muda-mudi Baros untuk bisa menjaganya. Karena sudah ada aturan yang melarang menangkap kepiting kecil," katanya.

Sementara itu, selain melepas anak kepiting Bupati Bantul beserta pejabat lain juga melakukan penanaman bibit mangrove di kawasan tersebut, setelah sebelumnya menaiki perahu menyusuri hutan mangrove dari laguna kawasan Pengklik Pantai Samas.

"Saya tertarik dengan keindahan destinasi wisata Pantai Samas dan Baros dengan hutan mangrovenya, tinggal bagaimana dikembangkan lagi," kata Bupati Bantul Suharsono saat memberikan pengarahan dalam acara itu.

KR-HRI