BPCB harapkan masyarakat lihat pemugaran Candi Palgading

id candi

BPCB harapkan masyarakat lihat pemugaran Candi Palgading

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta mulai melakukan pemugaran situs budaya Candi Palgading di Sleman. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta mengajak masyarakat untuk melihat langsung proses pemugaran situs budaya Candi Palgading di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sedang berlangsung.

"Kami ingin proses pemugaran ini dapat dilihat langsung oleh masyarakat. Masyarakat yang berkenan datang dipersilakan untuk melihat sedetail mungkin, dan menanyakan hal yang ingin diketahuinya," kata Ketua Unit Kerja Pemugaran BPCB Yogyakarta Indung Panca Putra, Kamis.

Menurut dia, hampir setiap hari proses pemugaran situs Candi Palgading ini selalu menjadi tonton warga sekitar terutama kaum ibu dan anak, yang penasaran bagaimana melihat pendirian candi yang sudah runtuh tersebut.

"Menjelang sore, selalu banyak warga yang datang melihat, mereka juga tidak jarang berinterkasi dengan petugas. Setiap kali ada yang penasaran, kami juga selalu siap untuk memberikan penjelasan kepada warga yang bertanya," katanya.

Ia mengatakan, kunjungan warga ke area pemugaran Candi Palgading ini sangat diapresiasi, agar warga juga bisa bertambah pengetahuan baik itu terkait sejarah budaya maupun hal lain yang mereka liat dalam proses pemugaran.

"Agar pengunjung lebih nyaman, kami berencana mendirikan suatu `landscape` atau tempat yang lebih tinggi untuk melihat bangunan candi. Ada gardu pandangnya nanti agar pengunjung bisa lebih nyaman melihat candi," katanya.

Indung mengatakan, proses pemugaran situs Candi Palgading akan berjalan hingga 10 Oktober 2016, pemugaran fisik berupa mendirikan ulang bangunan candi A.

"Candi yang terdiri dari A, B, C, dan D tersebut dari studi kelayakan yang telah dilakukan memang baru satu yang memang layak untuk dipugar. Sementara, B, C, dan D, komponennya masih belum mewakilkan," katanya.

Ia mengatakan, untuk candi D bahkan masih terpendam di dalam tanah pekarangan milik warga setempat. "Upaya negosiasi pembebasan tanah saat ini masih terus dilakukan," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024