Kulon Progo intensifkan pemantauan harga cabai

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, intensifkan pemantauan harga cabai dan elpiji bersubsidi di pasar tradisional agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan kenaikan harga cabai rawit kini mencapai Rp120 ribu per kg dan cabai merah berkisar Rp40 ribu hingga Rp60 ribu per kg tidak banyak dikeluhkan masyarakat.

"Cabai bukan kebutuhan utama bagi masyarakat Kulon Progo sehingga kenaikan harga tidak banyak dikeluhkan. Kenaikan harga cabai memang memengaruhi laju inflasi di Kulon Progo. Untuk itu, kami mengupayakan daya beli masyarakat stabil," kata Niken.

Menurut dia, konsumen sudah dapat mengatur kebutuhan mereka dengan baik. Harga kebutuhan pokok lain yang menjadi perhatian, yakni ketersediaan elpiji bersubsidi karena permintaan tinggi, sementara kuota setiap harinya tidak ada perubahan.

Ia mengimbau masyarakat Kulon Progo yang ekonomi sudah mampu beralih menggunakan elpiji nonsubsidi.

"Kami berupaya bagaimana elpiji bersubsidi tepat sasaran dan distribusi lancar," katanya.

Terkait kenaikan harga bawang merah dan putih, katanya, kenaikan komoditas tersebut tidak tinggi dan daya beli masyarakat masih terjaga. Sejauh ini, harga bawang putih berkisar Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kg dan bawang merah Rp40 ribu sampai Rp44 ribu per kg.

"Harga bawang merah dan bawang putih stabil tinggi, tapi daya beli masyarakat masih terjaga," katanya.

Pedagang sayuran Sentolo Mahmudah mengatakan dirinya tidak menjual cabai rawit yang mencapai Rp120 ribu. Risiko menjual cabai rawit tinggi dan membutuhkan modal besar, namun keuntungan sedikit.

"Sementara waktu, saya tidak menjual cabai rawit. Saya menjual cabai merah dengan harga Rp50 ribu per kg dengan kualitas sedang," katanya.

(KR-STR)