Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat volume sampah daerah ini yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan rata-rata mencapai sekitar 60 ton per hari.
"Sampah yang terangkut dan masuk ke TPA Piyungan sekitar 60 ton per hari, sampah itu dari pasar dan pariwisata," kata Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan, Bahan Berbahaya, Beracun, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Antonio Hutagaol di Bantul, Jumat.
Menurut dia, volume sampah yang terangkut ke TPA Piyungan yang selama ini jadi lokasi pembuangan sampah dari tiga daerah, yaitu Bantul, Sleman, dan Yogyakarta itu disebutnya mengalami peningkatan per harinya dibanding sebelum-sebelumnya.
"Itu karena dari sampah wisata sekarang ini mulai meningkat yang tidak dipikirkan sebelumnya, dulunya volume sampah Bantul yang masuk ke TPA Piyungan hanya 30 ton per hari," katanya.
Antonio mensinyalir banyaknya sampah di sektor pariwisata ini karena para wisatawan khususnya pantai tidak membawa kotak sampah makanan sendiri yang pada akhirnya menimbulkan timbunan sampah di kawasan wisata.
Ia juga mengatakan, sampah-sampah yang berasal dari pasar-pasar juga bukan murni dari limbah pasar itu sendiri melainkan sampah rumah tangga yang dibuang warga di tempat pembuangan sampah (TPS) di dekat pasar.
"Masyarakat itu diam-diam juga membuang sampah di pasar, sehingga petugas pasar kadang mengeluh kok TPS di pasar penuh terus. Jadi banyak sampah di pasar yang bercampur dan langsung dibuang ke TPA Piyungan," katanya.
Ia juga mengatakan, permasalahan sampah yang ada di Bantul ini juga berkaitan dengan perilaku masyarakat yang tidak membuang sampah pada tempatnya, sehingga tidak jarang muncul timbunan sampah yang bukan pada tempatnya.
Padahal, kata dia, jika sampah non-organik seperti plastik kemasan makanan atau rumah tangga yang tidak mudah terurai bisa dikelola dengan baik, dan bahkan tidak menjadi limbah yang harus dibuang ke TPA Piyungan.
"Kita terus dengungkan ke seluruh Bantul menuju Bantul Bersih Sampah 2019, sehingga diharapkan masyarakat bisa mendukung program itu. Dan kita terus sosialisasi pengelolaan sampah, termasuk penyadaran ke masyarakat," katanya.***4***
(KR-HRI)