Sleman (Antara Jogja) - Pembinaan dan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) mutlak diperlukan di Kabupaten Sleman karena masyarakat merupakan penerima dampak langsung dari bencana, kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun.
"Masyarakat juga sekaligus sebagai pelaku pertama dan langsung yang akan merespons bencana di sekitarnya," kata Sri Muslimatun pada Gladi Lapang dan Pengukuhan Desa Destana, Desa Pondokrejo, Tempel, Sleman, Jumat.
Menurut dia, masyarakat perlu dibekali dalam konteks pemberdayaan agar tidak hanya siap menghadapi bencana, tetapi juga tangguh menanggulanginya.
"Kondisi Kabupaten Sleman yang rawan bencana membutuhkan masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja," katanya.
Ia menegaskan bahwa masyarakat yang?tangguh bencana ialah masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalkan kekuatan yang merusak melalui adaptasi.
"Mereka juga mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Jika terkena dampak bencana, mereka dapat membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dengan cepat memulihkan diri secara mandiri," katanya.
Sri Muslimatun mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana salah satu tujuan pembentukan Desa Tangguh bencana adalah meningkatkan kerja sama antara para pemangku kepentingan dalam pengurangan risiko bencana, pihak pemerintah daerah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli.
"Pengukuhan desa tangguh bencana ini sangat strategis, khususnya masyarakat di daerah rawan bencana, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengatakan bahwa Sleman terus berupaya mendukung pembentukan Desa Tangguh Bencana.
Sejak 2014 sudah dikukuhkan 27 desa tangguh bencana dan sepanjang 2017 sudah dikukuhkan tiga desa tangguh bencana, yaitu Desa Widodomartani dan Desa Bimomartani Kecamatan Ngemplak serta Desa Pondokrejo Kecamatan Tempel.
"Selain mengembangkan desa tangguh bencana, saya berharap agar berbagai pemangku kepentingan turut serta menguatkan kapasitas lokal karena penanggulangan bencana harus dilakukan sinergis antara masyarakat, pemerintah, dan swasta," katanya.
V001
Berita Lainnya
BKKBN DIY meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring di Sleman
Jumat, 3 Mei 2024 19:14 Wib
Ribuan guru di Sleman ikuti Senam Sehat Profil Pelajar Pancasila
Jumat, 3 Mei 2024 17:19 Wib
Pemkab Sleman mewajibkan seluruh pegawai memiliki biopori
Jumat, 3 Mei 2024 11:11 Wib
Bulog agar perkuat cadangan pangan di Sleman, DIY, dari produksi dalam negeri
Jumat, 3 Mei 2024 9:05 Wib
Sejumlah sekolah di Sleman mengkompilasi karya seni pada Konser Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 14:35 Wib
Pemkab Sleman berkomitmen bantu selesaikan SHM Apartemen Malioboro City
Rabu, 1 Mei 2024 19:15 Wib
Peringati Hari Buruh, Pemkab Sleman gelar Jalan Santai Tripatit
Rabu, 1 Mei 2024 15:04 Wib
Liga 1: PSS Sleman lolos degradasi usai gulung Persib Bandung
Rabu, 1 Mei 2024 1:14 Wib