Santri Kulon Progo diminta mandiri secara ekonomi

id Santri mandiri ekonomi

Kulon Progo (Antara Jogja) - Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo meminta para santri mampu berdikari dan mandiri secara ekonomi, hidup sederhana, dan membela produk sendiri dengan mendukung program bela-beli Kulon Progo.

"Kita sudah merdeka secara politik, tetapi belum sepenuhnya merdeka secara ekonomi karena masih ada ketergantungan dengan produk asing. Oleh sebab itu, kami mengajak para Santri di Kabupaten Kulon Progo untuk secara bersama-sama membuat produk makanan atau produk-produk lainnya secara mandiri. Seperti yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Budi Mulya di Sentolo yang sudah memproduksi makanan dan sabun mandi sendiri. Dan hal ini bisa dilakukan oleh pondok-pondok pesantren lainnya," kata Hasto pada peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Kulon Progo, Minggu.

Ia mengatakan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Yang secara resmi ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Keppres tersebut memberi pengakuan bahwa ulama dan santri pondok oesantren memiliki peran besar dalam perjuangan merebut kemerdekaannRepublik Indonesia dan mempertahankan NKRI serta mengisi kemerdekaan.

"Penetapan hari santri ini sekaligus untuk mengenang, meneladani dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan NKRI serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa," kata Hasto.

Ia berharap dengan Hari Santri Nasional ini, akan memperkuat semangat kebangsaan, mempertebal rasa cinta tanah air, memperkokoh integrasi bangsa, serta memperkuat tali persaudaraan untuk bersatu dalam keberagaman baik dalam suku, agama, maupun budaya.

Selain itu, Hasto mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, saat ini sedang menggelorakan Perda dan Perbup tentang Pendidikan Karakter. Perbup tentang Pendidikan Karakter ini secara efektif akan berlaku mulai awal 2018, di antaranya berisi tentang pendidikan agama, etika, siswa SD dan SMP harus Khatam Al Quran, sopan santun, dan pengamalan Pancasila serta karakter semangat kebangsaan.

Ia menilai pelaksanaan pendidikan karakter yang paling sukses adalah di pondok pesantren.
"Untuk itu, kami berharap Peringatan Hari Santri Nasional
ini terus dilaksanakan," harapnya.


(U.KR-STR)