Bantul, (Antara Jogja) - Pengelola Desa Wisata Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkomitmen memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai kegiatan yang menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Kalau desa-desa wisata ini, programnya yang paling jelas itu adalah pemberdayaan masyarakat lokal," kata Ketua Koperasi Notowono Mangunan Dlingo Purwo Harsono usai diskusi tentang Pengembangan Desa Wisata di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan Bantul, Jumat.
Menurut dia, ada beberapa program dari para pengelola desa wisata Mangunan di bawah naungan Koperasi Notowono Mangunan dalam pemberdayaan masyarakat lokal, di antaranya dengan pemanfaatan rumah tinggal sebagai "homestay" atau rumah menginap tamu wisatawan.
Selain itu, mengembangkan apa pun yang terdapat di kawasan desa wisata yang sifantnya itu merupakan suatu produk, bisa kerajinan, kuliner khas yang dikemas untuk dijadikan dan dijual sebagai produk wisata.
"Contoh sederhana makanan tradisional dan kuliner, jadi akan kami adakan semacam pasar makanan khas tradisonal sebagai tujuan wisata. Jadi, ke depan memang arahnya pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh," kata Ipung, sapaan akrabnya.
Dalam pengembangan desa wisata dan pemberdayaan masyarakat itu, katga dia, dengan mengolaborasikan antara destinasi dengan desa-desa wisata setempat, bahkan dua hal itu menjadi satu paket kebersamaan.
"Karena apa? Destinasi itu `kan kapasitas orang yang bisa terlibat tidak banyak, tetapi kebutuhan penganggur di masyarakat itu tinggi sehingga harus tumbuh di luar destinasi itu yang berupa desa-desa wisata sebagai pemberdayaan," katanya.
Menurut dia, salah satu contoh sedehana adalah pembuat tempe itu yang dahulunya kapasitasnya hanya 15 kilogram. Namun, ketika warung-warung kuliner mewajibkan tempe "ndeso" yang dibalut daun itu, saat ini bisa menjual sekitar 50 sampai 100 kilogram.
"Artinya, pemberdayaan dan yang sifatnya kolaboratif itu sudah sedemikian rupa kami upayakan agar saling sinergis antardesa wisata satu dengan yang lain. Jadi, sebagai jejaring kecil di kawasan pengembangan wisata di Bantul timur, terutama Kecamatasn Dlingo," katanya.***1***
(KR-HRI)
Berita Lainnya
80 pelaku jasa wisata Kepulauan Seribu diedukasi fotografi gaet wisatawan
Jumat, 10 Mei 2024 17:47 Wib
Kesenian Reog, kolintang, dan kebaya menjadi daya tarik wisata kelas dunia
Kamis, 9 Mei 2024 10:25 Wib
Dukung wisata ramah Muslim di Indonesia, MUI fasilitasi halal 744 UMK
Kamis, 9 Mei 2024 6:44 Wib
KAI Wisata terlibat di ajang Miss Mega Bintang Indonesia 2024
Kamis, 9 Mei 2024 5:46 Wib
Pelaku usaha di Indonesia segera ajukan sertifikasi untuk wisata halal
Rabu, 8 Mei 2024 19:18 Wib
Delegasi WWF ke-10 ikuti karya wisata di Bali
Rabu, 8 Mei 2024 14:45 Wib
Festival Wonder Wave 2025 jadi "sport tourisme" selancar tarik pelancong
Rabu, 8 Mei 2024 9:50 Wib
SPSL kelola BMTH Pelabuhan Benoa, Bali, jadi pusat pariwisata
Rabu, 8 Mei 2024 7:34 Wib