Pemkab Bantul berharap tidak ada gejolak harga pangan

id Pangan

Pemkab Bantul berharap tidak ada gejolak harga pangan

Ilustrasi kebutuhan pangan (antaranews.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berharap tidak ada gejolak terkait dengan harga kebutuhan pokok di tingkat pedagang pasar menjelang liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

"Sampai saat ini tidak ada gejolak harga bahan pokok. Kalaupun ada, tidak signifikan," kata Kepala Bidang Sarana dan Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Bantul Yus Warseno di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, hingga saat ini, harga kebutuhan pokok yang mengalami penaikan dari harga sebelumnya, yaitu cabai dan telur. Akan tetapi, kenaikannya tidak signifikan dan masih terjangkau masyarakat.

Untuk mengetahui pergerakan harga kebutuhan pokok di pasar, tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang anggotanya terdiri atas jajaran instansi terkait di Bantul dan Pemprov DIY terus melakukan pemantauan harga.

"Dinas Perdagangan, Perindustrian, Bulog (Badan Urusan Logistik), PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) siap mengantisipasi. Jadi, tidak ada masalah," katanya.

Selain cabai dan telur, kata Yus Warseno, harga kebutuhan pokok lainnya juga naik. Namun, tidak signifikan.

Akan tetapi, juga ada harga kebutuhan pokok yang tetap stabil meskipun menjelang liburan akhir tahun.

"Kalau naikya sedikit, tidak signifikan. Kalau dipersentase sangat kecil, ini (kenaikan harga) karena pengaruh hujan, seperti telur itu `kan dipengaruhi suhu saat penetasan," katanya.

Berdasarkan data harga kebutuhan pokok hasil pemantauan terakhir, beras IR2 minggu lalu rata-rata Rp9.000,00 naik menjadi Rp10 ribu per kilogram pada minggu ini, kemudian beras mentik wangi naik dari Rp11 ribu menjadi Rp12 ribu/kg.

Harga daging ayam potong dari sebelumnya Rp31 ribu menjadi Rp32 ribu/kg, kemudian cabai merah besar naik dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu/kg, selanjutnya harga telur ayam ras dari sebelumnya Rp23 ribu menjadi Rp24 ribu/kg.

(T.KR-HRI/B/D007/D007)