Banyuwangi (Antaranews Jogja) - Brian Acton, yang mendirikan WhatsApp bersama Jan Koum pada 2009, mengatakan bahwa sudah waktunya bagi pengguna untuk meninggalkan Facebook, menyusul skandal baru-baru ini dengan dugaan keterlibatan tidak langsung Facebook dalam Pemilu Amerika Serikat 2016.
Seperti diketahui, perusahaan data mining dan analytics Cambridge Analytica menyalahgunakan data pengguna Facebook yang melanggar pedoman dan ketentuan Facebook, yang menyebabkan skandal besar yang terus berlanjut.
Data tersebut memainkan peran besar dalam mempengaruhi pemilih dalam Pemilu AS 2016 untuk mendukung calon presiden pada waktu itu, Donald Trump. Skandal ini telah menyebabkan penurunan besar pada nilai saham Facebook dalam seminggu terakhir.
Hal ini membuat orang-orang dalam komunitas teknologi mengalihkan perhatian mereka terhadap "keheningan" Facebook dan CEO Mark Zuckerberg atas kasus tersebut. Beberapa investor bahkan dilaporkan menuntut Facebook atas jatuhnya harga saham.
Untuk itu, melihat kontroversi yang berkembang tersebut Brian Acton menyuarakan pendapatnya di Twitter bahwa orang-orang sebaiknya menghapus akun Facebook mereka.
"Hapus dan lupakan. Sudah waktunya untuk peduli tentang privasi," ujar dia, dilansir dari laman GSM Arena.
Brian Acton meninggalkan WhatsApp awal tahun ini. Akuisisi aplikasi Facebook senilai 22 miliar dolar AS menghasilkan kekayaan bersihnya sebesar 5,5 miliar dolar AS. Dia baru-baru ini menginvestasikan 50 juta dolar AS ke layanan saingan WhatsApp, Signal.
Berita Lainnya
Mulai pulih, WhatsApp, Instagram, dan Facebook sempat "down"
Kamis, 4 April 2024 6:17 Wib
Lindungi pengguna, WhatsApp batasi "screenshot" foto profil
Kamis, 22 Februari 2024 8:01 Wib
Ini sembilan cara kirim pesan WhatsApp lebih aman
Sabtu, 3 Februari 2024 6:52 Wib
WhatsApp hadirkan fitur "Sticker Maker"
Jumat, 12 Januari 2024 8:31 Wib
OJK diminta atur penyebaran informasi perbankan
Selasa, 9 Januari 2024 4:10 Wib
WhatsApp menambah fungsi kode rahasia dalam fitur "Chat Lock"
Jumat, 1 Desember 2023 11:28 Wib
Dengan fitur limit forwarding-blokir, WhatsApp tangkal misinformasi
Jumat, 24 November 2023 7:54 Wib
Fitur "flows" WhatsApp mudahkan pengguna bertransaksi di chat
Kamis, 21 September 2023 5:58 Wib