Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, beragam inovasi riset kelautan dan perikanan yang dilakukan peneliti nasional harus dapat mendorong kejayaan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan membantu nelayan Nusantara.
"Saya berharap para peneliti melakukan inovasi-inovasi riset kelautan dan perikanan yang bisa membantu nelayan meningkatkan taraf hidupnya, inovasi yang memberi solusi-solusi terbaik dalam bidang budidaya, inovasi yang mampu menjaga keanekaragaman hayati kelautan perikanan, dan inovasi yang mendorong dan mendukung kemandirian dan kedaulatan negara," kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis, Jumat.
Ia juga menginginkan agar Iptek ditempatkan pada bagian integral seluruh kegiatan pelayanan masyarakat dan wujud pengabdian kepada bangsa dan negara, baik melalui penyusunan kebijakan dan regulasi, maupun implementasi kelautan dan perikanan.
Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan Iptek dapat menjadi bagian dari kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
KKP pada hari ini juga telah mengukuhkan dua profesor riset yaitu Dr. Ir. Rudhy Gustiano M. Sc. dan Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M. S.
Pada upacara pengukuhan, Dr. Ir. Rudhy Gustiano M.Sc dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluh Perikanan (BRPBATPP) menyampaikan orasi ilmiah di bidang pemuliaan dan genetika.
Sementara itu, Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M. S. yang juga dari BRPBATPP menyampaikan orasi ilmiah di bidang nutrisi dan teknologi pakan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati mengatakan distribusi komoditas perikanan di Tanah Air baik ke domestik maupun global harus berpihak kepada kepentingan nelayan kecil.
"Masalah distribusi dan pasar bukan masalah yang bisa diselesaikan sehari dua hari," kata Susan Herawati di Jakarta, Senin (23/4).
Menurut Susan, dalam rantai produksi perikanan Nusantara masih kerap ditemukan bahwa pihak yang menguasai modal besar adalah mereka yang menguasai pasar.
Sedangkan nelayan kecil, katanya, masih menjadi seperti kaum marjinal atau terpinggirkan karena mereka tidak memiliki modal yang besar.
Para nelayan tersebut, menurut dia, juga mengalami kebingungan untuk menjual ikan mereka ke pasar yang lebih luas.
Berita Lainnya
MK diharapkan putuskan permohonan PHPU berdasarkan hukum
Senin, 22 April 2024 6:13 Wib
MK mampu lakukan pendalaman empat menteri saat sidang, kata pengamat
Jumat, 5 April 2024 4:27 Wib
PM Selandia Baru Luxon setuju pendekatan persuasif bebaskan Kapten Philip, papar Wapres RI
Selasa, 27 Februari 2024 11:17 Wib
Pilot Susi Air masih berada di Kabupaten Nduga, beber Kapolda
Rabu, 7 Februari 2024 14:04 Wib
Susi Pudjiastuti akan gabung tim Bapilu Gerindra Jabar
Selasa, 21 November 2023 7:33 Wib
Susi minta Perpres 44/2016 diperjuangkan demi jaga kedaulatan laut RI
Sabtu, 14 Oktober 2023 17:43 Wib
Prabowo Subianto takut ditenggelamkan Susi jika tak icipi masakannya
Senin, 17 Juli 2023 21:14 Wib
Negosiasi dengan Egianus Kogoya cegah korban jiwa
Jumat, 14 Juli 2023 16:40 Wib