Kulon Progo wacanakan menyediakan angkutan pelajar

id pelajar

Kulon Progo wacanakan menyediakan angkutan pelajar

Ilustrasi. Pelajar SMP (FOTO ANTARA/Nur Kartika/ags/13.)

Kulon Progo, 15/5 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewacanakan menyediakan angkutan khusus pelajar menyambut padatnya lalu lintas apabila bandara New Yogyakarta International Airport beroperasi pada 2019.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kulon Progo Joko Trihadmono di Kulon Progo, Selasa, mengatakan saat ini Dinas Perhubungan sedang melakukan inventarisasi persoalan lalu lintas, khususnya persoalan angkutan pelajar di daerah ini.

"Berdasarkan data dari Polres Kulon Progo angka kecelakaan lalu lintas didominasi pejajar dan usia produktif. Kami berupaya mencari solusi tersebut," kata Joko.

Ia mengatakan Dinas Perhubungan sudah lama mewacanakan penyediaan bus sekolah bagi pelajar. Untuk itu, pihaknya melalukan rapat dengan Organda Kulon Progo, Balai Dinas Pendidikan Menengah KulonmProgo, dan perwakilan sekolah di Kulon Progo.

"Kami sedang mencari berbagai solusi, apakah disediakan bus sekolah khusus, atau larangan penggunaan sepada motor," katanya.

Joko menyatakan masih tingginya angka kecelakaan dikalangan pelajar merupakan alasan utama mengapa perlu adanya kendaraan antar jemput pelajar ke sekolah. Selain itu orang tua atau wali murid bakal terbantu karena tidak perlu mengantarkan anaknya ke sekolah.

"Saya tidak ingin pelajar kecelakaan akibat berkendara, kemudian orang tua juga terbantu ketika harus mengantarkan anaknya ke sekolah," katanya.

Adapun dirinya menyatakan akan mengajukan opsi penggunaan sopir bus Kulon Progo hingga sopir bus angkutan pedesaan yang mulai ditinggalkan.

"kami tidak ingin ada yang rugi dalam perjalanannya nanti, makanya organda saya undang," katanya.

Kepala Seksi Layanan Balai Dinas Pendidikan Menengah Kulon Progo Subardi mendukung 100 persen wacana penyediaan bus bagi pelajar. Menurutnya adanya kendaraan antar jemput pelajar ke sekolah bakal membuat keamanan dan kenyamanan pelajar lebih terjamin. Selain itu pelajar dapat mempunyai interaksi sendiri saat berada di dalamnya.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan adanya sistem penerimaan zonasi yang telah dilakukan beberapa tahun belakangan. Bus atau kendaraan sekolah dapat lebih mudah membawa pelajar karena berada di radius tertentu.

"Zonasi yang suda dilakukan mempermudah kendaraan sekolah ini, jadi sudah selayaknya dilaksanakan," katanya.