Presiden: dana desa harus berputar di desa

id jokowi

Presiden: dana desa harus berputar di desa

Presiden Jokowi memberikan pengarahan dalam acara Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasrayarakatan Desa Tahun 2018 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu (25/7). (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Presiden Joko Widodo berharap pemanfaatan dana desa bisa berputar di lingkup desa dan tidak tersedot mengalir kembali ke kota sehingga bisa dinikmati secara optimal oleh masyarakat desa.
       
"Agar uang (dana desa) beredar di situ terus, perputaran uang ada di desa hingga lingkup kecamatan. Jangan dilarikan ke kota lagi, kalau ke kota nanti ke Jakarta lagi uangnya," kata Presiden Jokowi dalam acara Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasrayarakatan Desa Tahun 2018 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu.
       
Jokowi mengatakan pemanfaatan dana desa yang nilai anggarannya cukup besar mencapai Rp187 triliun dalam empat tahun sejak 2015 hingga 2018 harus betul-betul tepat sasaran.
         
Dana tersebut, menurut dia, bisa digunakan untuk menunjang berbagai keperluan yang mampu meningkatkan perekonomian desa seperti pembangunan infrastruktur jalan desa hingga irigasi.
         
"Bisa dipakai untuk jalan baik jalan kampung maupun tempat produksi di sawah. Bisa dipakai untuk memperbaiki irigasi yang menjadikan lahan-lahan di situ menjadi produktif, dan bisa dipakai untuk keperlua  lainnya," kata dia.
         
Namun demikian, ia berharap pembelian berbagai material yang dibutuhkan untuk pembangunan yang menggunakan dana desa agar dilakukan di lingkup desa.
       
"Saya hanya titip setelah desa mendapatkan anggaran agar yang namanya pembelian barang-barang material dilakukan di sekitar desa situ saja, kalau terpaksa belilah di lingkup kecamatan," kata dia.
         
Meski ada selisih harga material di desa dengan di kota, Jokowi berharap kepala desa tetap memprioritaskan pembelian di desa.
           
"Ini teori keuangannya kepala desa harus tahu, pendamping desa juga harus tahu. Misalnya harga satu sak semen di kota Rp37.000 dan di desa Rp40.000 tetap belilah di desa," kata dia.
           
Selain itu, presiden juga menekankan agar penggunaan dana desa bisa dilakukan secara transparan untuk kesejahteraan masyarakat. Perangkat desa juga harus mampu menyusun pertanggungjawaban dengan benar mengingat dana tersebut adalah uang rakyat.
         
"Harus terbuka, transparan, dan semua bisa tahu berapa dana yang masuk di desa. Musyawarahkan (pemanfaatan dana desa) dengan tokoh-tokoh masyarakat di desa," kata Jokowi.