BEI jajaki pendirian galeri investasi pasar tradisional

id Pasar modal,galeri investasi

BEI jajaki pendirian galeri investasi pasar tradisional

Ilustrasi pasar modal, dok (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Yogyakarta akan menjajaki pendirian galeri investasi di pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditargetkan terealisasi pada akhir 2018.

"Rencana yang kami jajaki ada dua pasar yakni satu pasar di Kota Yogyakarta dan satu lagi di Kabupaten Sleman," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Senin.

Irfan mengatakan pendirian galeri investasi di pasar tradisional akan bekerja sama dengan perguruan tinggi, perusahaan sekuritas, serta Pemda DIY yang membawahi pasar tradisional.

Pada tahun ini pendirian galeri investasi menyasar pasar tradisional yang relatif ramai pengunjungnya di Kota Yogyakarta dan Sleman.

"Mudah-mudahan di salah satu pasar yang kami jajaki itu bisa terwujud sesuai target kami pada akhir 2018," kata dia.

Upaya pembentukan galeri investasi di pasar tradisional, menurut Irfan, bertujuan untuk menepis anggapan bahwa investasi di pasar modal hanya dapat diakses oleh kalangan menengah atas saja.

Menurut dia, para pedagang maupun pengunjung pasar tradisional pada prinsipnya memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi.  

"Semangatnya adalah pasar modal itu untuk semua kalangan. Pasar modal tidak hanya untuk kalangan tertentu," kata dia.

Ia mencatat hingga Mei 2018 jumlah investor pasar modal di Daerah Istimewa Yogyakarta telah mencapai 35.922 orang.

Irfan mengakui pertumbuhan jumlah investor pasar modal di DIY setiap tahun cukup signifikan. Pada 2017 jumlah investor pasar modal masih mencapai 29.338 investor, dengan demikian ada tambahan 6.584 investor baru pada tahun ini.

Transaksi pasar modal selama lima bulan mulai Januari hingga Mei 2018 rata-rata mencapai Rp649 miliar.

"Saat kami pertama buka kantor perwakilan BEI di DIY pada 2009 jumlah investor saat itu bahkan baru sekitar 900-an investor," kata dia.
(T.L007/B/N. Yuliastuti)