Jakarta (Antaranews Jogja) - Nilai tukar rupiah antarbank di Jakarta pada Senin awal pekan ditutup menguat sebesar 23 poin menjadi Rp15.174 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.197 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, Senin mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menguat terbatas terhadap dolar AS menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Oktober 2018.
"Pelaku pasar mengantisipasi kebijakan Bank Indonesia mengenai BI 7-Day Repo Rate," katanya.
Ia menambahkan bahwa pergerakan rupiah juga seiring dengan mata uang di kawasan Asia yang mengalami apresiasi terhadap dolar AS.
"Di pasar global, dolar AS cenderung melemah karena data existing-home di Amerika Serikat,` katanya.
Ia mengemukakan total penjualan existing-home turun 3,4 persen pada September. Data itu menunjukan perlambatan ekonomi AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (22/10), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp15.192 dibanding sebelumnya (22/10) di posisi Rp15.221 per dolar AS.
Berita Lainnya
Dampak konflik geopolitik, BI perlu pertahankan bunga
Rabu, 24 April 2024 5:56 Wib
KPK menemukan LHKPN dua pejabat beraset kripto miliaran rupiah
Rabu, 24 April 2024 5:25 Wib
Pelemahan rupiah di Indonesia lebih baik ketimbang negara lain
Selasa, 23 April 2024 0:55 Wib
Beban UMKM Indonesia naik, efek konflik geopolitik
Minggu, 21 April 2024 7:21 Wib
Fundamental ekonomi Indonesia kokoh tahan pelemahan rupiah
Jumat, 19 April 2024 6:10 Wib
Realisasi layanan penukaran rupiah mencapai Rp75 triliun
Kamis, 28 Maret 2024 15:41 Wib
Harganya belasan juta rupiah, Xiaomi 14 dilego di Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 14:39 Wib
Tiga klub Liga 1 didenda jutaan rupiah
Selasa, 12 Maret 2024 19:12 Wib