Kulon Progo diminta tingkatkan kualitas infrastruktur Bukit Menoreh

id DPRD Kulon Progo

Kulon Progo diminta tingkatkan kualitas infrastruktur Bukit Menoreh

Komisi III DPRD Kulon Progo, DIY, terjebak material longsoran saat mengecek pembangunan infrastruktur di kawasan Bukit Menoreh. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Muhyadi meminta pemerintah setempat meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di kawasan Bukit Menoreh karena selama ini kualitasnya kurang bagus.
 
Muhyadi di Kulon Progo, Rabu, mengatakan saat memasuki hujan tahun ini, banyak ruas jalan, tebing dan badan jalan di kawasan Bukit Menoreh rusak parah, bahkan jembatan dan jalan yang baru dibangun menggunakan APBD 2018 juga sudah rusak.
     
"Pembangunan infrastruktur di kawasan Bukit Menoreh membutuhkan kontruksi kuat, dan perencanaan yang matang, bukan jalan asal jadi," kata Muhyadi.
     
Ia mengatakan selama ini, infrastruktur jalan yang dibangun hanya bisa bertahan tidak lebih dua tahun. Itu pun belum kalau terjadi tanah longsor, kondisi infrastruktur yang baru dibangun bisa langsung rusak.
     
"Pemkab, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo benar-benar melakukan pengawasan proyek infrastruktur di kawasan utara," katanya.
     
Muhyadi juga mengatakan pengerjaan jalan di kawasan Bukit Menoreh tidak ada yang tuntas dalam kondisi baik. Ia meminta dan memohon dengan sangat dan tegas, pengerjaan ruas jalan di tanjakan-tanjakan Bukit Menoreh disempurnakan, mulai dari pembangunan bangket, drainase, dan ruas jalan yang relatif standar.
     
Selama ini, kondisi tanjakan di kawasan Bukit Menoreh sangat membahayakan pengendara. Dirinya setiap rapat kerja dengan eksekutif selalu mengusulkan, tetapi tidak pernah ditindaklanjuti.
     
"Kalau jalan-jalan di Bukit Menoreh tidak dapat dikerjakan dengan sempurna, tolong jalannya dibuat perencanaan yang bagus dan diidentifikasi secara seksama, supaya program pemeretaan pembangunan di Kulon Progo benar-benar dirasakan masyarakat, bukan sekedar retorika pembangunan untuk menarik perhatian massa," kata politisi FPKS dari Daerah Pemilihan III (Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang) ini.
     
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin mengatakan program Bedah Menoreh akan mempercepat program Bedah Kemiskinan di Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kecamatan-kecamatan yang ada di Bukit Menoreh merupakan daerah tertinggal, kemiskinan tinggi dan infrastruktur tertinggal.
     
"Sejatinya, program Bedah Menoreh ini bertujuan untuk bedah potensi di kawasan utara, mulai potensi ekonomi, potensi wisata dan potensi budaya. Tujuan akhirnya, yakni mengurangi kemiskinan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengembangkan potensi lokal," katanya.
   
Namun demikian, ia memberikan pesan bahwa kontruksi pembangunan infrastruktur jalan harus diperkuat. Kondisi tanah yang ada di Bukit Menoreh itu ada yang berbatu dan rawan longsor.
     
"Tanah yang rawan longsor, saat dibangun jalan harus diperkuat pondasi-pondasi dindingnya dan suling-sulingnya. Pembangunan jalan Bedah Menoreh berbeda dengan pembangunan jalan di Kulon Progo wilayah tengah dan selatan," katanya.