Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan konservasi lahan untuk melindungi sumber daya alam termasuk satwa, air, udara, mineral, terbarukan atau tidak dapat terjaga dengan baik.
"Besaran anggaran konservasi lahan pertambangan rakyat belum banyak. Anggaran berkisar Rp1 miliar per tahun, namun kami tetap semangat melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tetap melindungi alam," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidul (DLH) Gunung Kidul Aris Suryanto di Gunung Kidul, Sabtu.
Dia mengatakan kerusakan lahan terjadi akibat faktor alam dan manusia. Untuk faktor manusia karena pertambangan. "Untuk faktor alam lebih pada bencana," katanya.
Aris mengatakan di Gunung Kidul, kerusakan lahan dan alam lebih disebabkan tambang rakyat. Tingkat kerusakan dapat dilakukan perbaikan oleh pemerintah kabupaten (pemkab) melalui anggaran konservasi lahan. Untuk pemulihannyaa dipilah, antara penambangan rakyat dan penambangan oleh pengusaha. Kalau akibat penambangan masuk kategori penambangan rakyat dlakukan konservasi.
"Lahan penambangan oleh pengusaha, konservasi menjadi beban pengusaha. Di dalam dokumen izin lingkungan, kewajiban mereklamasi konservasi lahan akibat usaha harus dimasukkan," katanya.
Dia mengatakan anggaran yang ada sekitar Rp1 miliar belum bisa mengcover. Idealnya, anggaran juga harus disesuaikan dengan luas lahan. "Fokus kami sekarang adalah konservasi lahan yang menjadi tanggungjawab pengusaha. Karena pergerakan kerusakan lahan akibat usaha tambang swasta lebih cepat dan luas," katanya.
Anggota Komisi C DPRD Gunung Kidul Ery Agustin mengatakan aktifitas penambangan oleh pengusaha harus menjadi perhatian serius. Penggunaan alat berat secara otomatis mempercepat kerusakan pada lahan.
"Dengan demikian upaya koservasi tidak boleh ditawar, demikian juga dengan konservasi pertambangan rakyat," katanya.
Berita Lainnya
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
DLHK DIY: Rehabilitasi lahan Merapi untuk meningkatkan kondisi tata air
Rabu, 3 April 2024 19:55 Wib
Gubernur DIY mencanangkan rehabilitasi lahan kawasan Gunung Merapi
Rabu, 3 April 2024 19:54 Wib
BRIN: Punya akurasi tinggi, penginderaan jauh
Jumat, 29 Maret 2024 11:23 Wib
Jateng data lahan pertanian terkena banjir
Kamis, 21 Maret 2024 7:40 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Awas, potensi pelanggaran HAM di proyek wisata baru
Selasa, 19 Maret 2024 7:50 Wib
Anomali bencana alam tengah dihadapi Indonesia
Senin, 11 Maret 2024 18:41 Wib