DIY gelar Pameran Seni Kriya 2019

id pameran seni kriya,JEC

DIY gelar Pameran Seni Kriya 2019

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY Tri Saktiyana melihat produk seni kriya yang dipamerkan 20-24 Februari di sela pembukaan Pameran Seni Kriya 2019 di Jogja Expo Center (JEC), Rabu. (Foto Antara/Luqman Hakim)

     Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Kamar Dagang dan Industri DIY menggelar Pameran Seni Kriya 2019 di Jogja Expo Center (JEC), 20-24 Februari 2019.
    "Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan produk kriya DIY yang berkualitas ekspor kepada masyarakat luas baik pengunjung maupun buyer mancanegara," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag DIY Yuna Pancawati saat pembukaan pameran itu di JEC, Rabu sore.
     Yuna menyebutkan pameran yang mengangkat tema "Jogja Creating Products for Global Oppurtinities" itu menggandeng 92 industri kecil menengah (IKM) kriya di Yogyakarta yang menempati 80 stan pameran.
      Adapun pembagian lokasi 80 stan itu akan terbagi dalam 12 replika bersejarah di Yogyakarta, di antaranya replika bangunan Benteng Vredeburg, Bank Indonesia, Jembatan Sayidan, Gedug Kadin, hingga replika Pelengkung Gading.
     Pameran Kriya tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan "Jogja Heboh" yang digelar dalam rangka meningkatkan penjualan dalam kondisi "low season".
     Seluruh produk kriya yang dipamerkan, menurut Yuna, memiliki kualitas ekspor karena metode pembuatannya dengan metode tradisional dan memerlukan keterampilan khusus.
     Asisten Perekonmian dan Pembangunan Sekda DIY Tri Saktiyana mengapresiasi penyelenggaraan pameran itu.Yogyakarta, menurut dia, memiliki kekayaan berupa para seniman atau prajin yang memiliki tangan terampil. Berbagai kerajinan seni kriya bisa terus dimunculkan meski bahan baku sudah tidak banyak ditemukan.
    Ia mengatakan kegiatan "Jogja Heboh" telah digelar di DIY dua kali pada 2017 dan 2018 yang pendanaannya dibiayai dana keistimewaan. Penyelenggaraan tahun ini, menurut Tri, jauh lebih kreatif dibandingkan tahun yang lalu.
    Wakil Ketua Kadin DIY Mirwan Samsudin Syukur mengatakan Pameran Seni Kriya perlu dalam rangkaian "Jogja Heboh" perlu digelar karena pada Februari dan Maret biasanya kunjungan wisatawan dan transaksi perdagangan di DIY sedang mengalami penurunan atau memasuki masa "low season".
    Mirwan mengatakan berdasarkan data Februari 2019, penyelenggaraan "Jogja Heboh" telah meningkatkan transaksi keuangan mencapai 12,5 persen dan okupansi hotel rata-rata telah meningkat 5 persen.
    "Tanpa kita menggelar acara seperti ini saya kira wisatawam mancanegara dan nusantara sulit kita datangkan ke Yogyakarta  pada Bulan Februari dan Maret," kata dia.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024