250 difabel Yogyakarta memperoleh akses layanan jamkesus 2019

id Jamkesus, difabel,kesehatan

250 difabel Yogyakarta memperoleh akses layanan jamkesus 2019

Layanan jaminan kesehatan khusus (jamkesus) bagi penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta (Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 250 difabel di Kota Yogyakarta memperoleh akses layanan kesehatan melalui program jaminan kesehatan khusus 2019, sehingga layanan kesehatan bisa dilakukan secara terpadu dan lebih cepat.

“Kegiatan akan diselenggarakan selama dua hari, mulai hari ini hingga Kamis (11/7). Ini adalah layanan kesehatan ‘one stop service’,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Agus, melalui program jaminan kesehatan khusus (jamkesus) tersebut, para penyandang disabilitas dapat menikmati layanan kesehatan secara terpadu mulai dari layanan kesehatan dasar, layanan spesialis hingga rehabilitasi medis.

Jika penyandang disabilitas mengakses layanan tersebut secara reguler atau melalui puskesmas, maka biasanya membutuhkan waktu pelayanan yang lebih lama karena layanan disatukan dengan pasien reguler lain.

“Penyandang disabilitas yang membutuhkan layanan kesehatan harus datang ke puskesmas terlebih dulu. Jika membutuhkan rujukan, maka baru bisa dilayani keesokan harinya. Tetapi, dengan layanan jamkesus ini, maka seluruh layanan bisa dilakukan secara terpadu dalam satu hari,” katanya.

Seluruh penyandang disabilitas juga akan memperoleh layanan pemeriksaan dari dokter spesialis. “Jika membutuhkan alat bantu, mulai dari pendengaran, penglihatan atau untuk anggota gerak lain, maka akan dibantu. Alat diberikan secara gratis,” kata Agus.

Agus menyebut, dari 250 difabel yang memperoleh akses layanan jamkesus tahun ini, sekitar 30 di antaranya merupakan difabel sejak lahir, 25 orang disebabkan sakit seperti stroke sehingga tidak kuat berjalan atau melakukan aktivitas lain, dan sisanya mengalami disabilitas karena kecelakaan atau sebab lain.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, program jamkesus merupakan hasil kerja sama antara Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Bapel Jamkesos, dan Pemerintah DIY.

“Anggaran untuk pembiayaan pun ditopang bersama-sama. Kami berharap, melalui layanan ini para penyandang disabilitas semakin dimudahkan untuk mengakses layanan kesehatan,” katanya.

Ia pun mengusulkan agar model pelayanan jamkesus tersebut dapat dilakukan secara rutin sehingga tidak hanya dilakukan satu tahun sekali.

“Misalnya tiap beberapa bulan sekali ada pelayanan bagi disabilitas di puskesmas dengan model layanan seperti jamkesus. Penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta ada banyak, tentunya mereka juga membutuhkan layanan kesehatan yang baik,” katanya.
Baca juga: Seluruh bangunan Yogyakarta diwajibkan ramah difabel
 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024