Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti menyatakan pemicu kericuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu, disebabkan adanya oknum WBP (warga binaan pemasyarakatan) yang tidak terima atas upaya pemberantasan narkoba di dalam rutan.
"Pemantik kejadian lantaran ada oknum WBP tidak terima atas upaya pemberantasan narkoba di dalam rutan yang dilakukan oleh petugas Rutan Kabanjahe,” ungkap dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Rika menjelaskan bahwa sebelum kerusuhan terjadi, petugas rutan sejak Rabu, (8/1) sudah menggelar penggeledahan kamar hunian para WBP. Dari hasil penggeledahan ditemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 30 gram milik empat orang WBP.
Keempat orang WBP tersebut kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Tanah Karo.
Rika mengatakan petugas Rutan Kabanjahe secara intensif terus melakukan kegiatan penggeledahan kamar WBP, guna mencegah adanya narkoba di dalam rutan.
“Kepala Rutan Kabanjahe hampir setiap hari melakukan penggeledahan kamar hunian WBP,” kata Rika.
Selanjutnya, pada Selasa (11/2), empat orang WBP yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Tanah karo itu, dikembalikan ke Rutan Kelas IIB Kabanjahe.
Setelah dipulangkan, kata Rika, keempat WBP tersebut justru melakukan provokasi terhadap WBP lainnya agar menentang penggeledahan yang dilakukan petugas rutan bersama Kepala Rutan Kelas IIB Kabanjahe.
Puncaknya, pada Rabu (12/2), sekitar pukul 12.00 WIB, WBP di Rutan Kabanjahe terprovokasi melakukan pemberontakan terhadap petugas rutan. Mereka berteriak-teriak dari dalam blok kamar hunian.
Petugas Rutan Kabanjahe yang berada di lokasi mencoba menenangkan, namun, WBP itu justru menyerang petugas. Kericuhan pun tak terelakkan. WBP kemudian bergerak ke depan arah gedung perkantoran dan membakar gedung perkantoran Rutan Kelas IIB Kabanjahe.
“Mereka menolak giat penggeledahan mencegah narkoba beredar di dalam rutan,” kata dia.
Rika mengatakan saat ini situasi di Rutan Kabanjahe telah berangsur kondusif setelah petugas gabungan dari unsur TNI batalyon 125 Simbisa, Polres Tanah Karo, dan petugas Rutan Kabanjahe mengamankan lokasi kejadian.
Petugas gabungan itu juga telah mengevakuasi para WBP yang terjebak di dalam rutan saat kericuhan terjadi.
"Selanjutnya para WBP dievakuasi ke Polres Tanah Karo,” kata Rika.
Akibat peristiwa kericuhan tersebut sejumlah ruangan di dalam rutan hangus terbakar. “Terpantau ruangan yang terbakar yaitu ruang pelayanan tahanan dan ruang staf pengamanan,” kata dia.
Rika menambahkan, selain kebakaran sudah berhasil dipadamkan dan WBP sudah di evakuasi ke Polres Tanah Karo. Kejadian kerusuhan di Rutan Kabanjahe tidak ada korban jiwa dan lukaz baik dari WBP, tahanan, dan petugas Rutan Kabanjahe.
Berita Lainnya
23 napi Rutan Wates Kulon Progo dapat remisi khusus
Sabtu, 13 April 2024 9:33 Wib
Rutan Wates melaksanakan operasi penggledahan kamar warga binaan
Minggu, 7 April 2024 20:09 Wib
Lakukan pungli, 15 pegawai KPK diberhentikan sementara
Sabtu, 16 Maret 2024 8:49 Wib
Pungli di Rutan KPK harus masuk ranah korupsi, tegas MAKI
Selasa, 20 Februari 2024 7:15 Wib
Warga Binaan Rutan Wates Kulon Progo menggunakan hak pilih Pemilu 2024
Rabu, 14 Februari 2024 17:21 Wib
Polres Bantul memfasilitasi 42 tahanan Rutan salurkan hak pilih Pemilu
Rabu, 14 Februari 2024 15:58 Wib
KPU Kulon Progo menggelar simulasi pemungutan suara di Rutan Wates
Senin, 5 Februari 2024 14:59 Wib
Sadar, tiga napi terorisme setia NKRI
Minggu, 28 Januari 2024 5:48 Wib