Gara-gara masker, Wali kota di China dipecat

id coronavirus,COVID-19,virus corona,pengurus CPC dipecat terkait corona

Gara-gara masker, Wali kota di China dipecat

Karyawan pabrik masker di Changyuan, Provinsi Henan, memeriksa hasil pekerjaannya di tengah tingginya permintaan masker di China selama berjangkitnya wabah COVID-19. (ANTARA/HO-ChinaDaily/mii)

Masker-masker yang hendak dikirim ke Kota Chongqing (kota setingkat provinsi yang bertetangga dengan Provinsi Yunnan) dicegat oleh para pelaku saat transit di Kota Dali.
Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Dali, Provinsi Yunnan, China, Du Shugan dan wakilnya Lou Zenghui dicopot dari jabatannya karena dianggap menghambat pengiriman masker untuk mencegah penularan wabah virus corona jenis baru atau COVID-19.

Pemecatan juga dilakukan terhadap Ketua Partai Komunis China (CPC) Cabang Kota Dali Gao Zhihong, demikian keputusan Komisi Disiplin CPC Wilayah Provinsi Yunnan yang berkantor di Kota Kunming, Senin (24/2).

Dua pengurus CPC Kota Dali dan tiga pengurus di bawahnya dikenai sanksi peringatan keras dari internal partai penguasa di China itu.

Baca juga: KBRI Singapura: 51 orang sembuh dari Covid-19

Masker-masker yang hendak dikirim ke Kota Chongqing (kota setingkat provinsi yang bertetangga dengan Provinsi Yunnan) dicegat oleh para pelaku saat transit di Kota Dali.

Pencegatan itu memicu kecaman di seantero daratan China sebagaimana laporan media resmi setempat.

Pihak Pemerintah Kota Dali sempat meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan jajaran pejabat utamanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dali Yang Yanchi terlebih dahulu dipecat atas kasus tersebut pada 6 Februari lalu.

Sejak virus yang menyerang paru-paru tersebut merebak di China, masker menjadi barang yang langka dan mahal harganya.

Pemerintah pusat telah memperingatkan sejumlah pihak, termasuk apotek, untuk tidak memanfaatkan situasi tersebut dengan menaikkan harga jual masker.

Baca juga: Kuwait, Bahrain, Irak laporkan kasus virus corona terkait Iran

Komite Sentral CPC juga tidak segan-segan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang dengan sengaja menghambat upaya pengendalian dan pencegahan wabah COVID-19.

Sampai berita ini diturunkan jumlah orang yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 di China mencapai angka 77.658.

Dari jumlah itu, sebanyak 2.663 orang meninggal dunia dan 27.323 lainnya dinyatakan sembuh. 
 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024