DPP: Vaksinasi rabies di Yogyakarta diprioritaskan untuk anjing

id Vaksinasi,rabies,anjing,gratis

DPP: Vaksinasi rabies di Yogyakarta diprioritaskan untuk anjing

Ilustrasi pemberian vaksinasi rabies untuk anjing (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta kembali menggelar program vaksinasi rabies gratis pada 2020 ini, namun lebih diprioritaskan untuk anjing meskipun vaksinasi untuk kucing dan kera tetap akan dilayani.

“Tahun ini memang diprioritaskan untuk anjing karena memiliki potensi risiko yang lebih tinggi dan dari laporan yang masuk, mayoritas kasus gigitan ke manusia lebih banyak dilakukan anjing,” kata Kepala Bidang Kehewanan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Alladriya di Yogyakarta, Jumat.

Kegiatan pemberian vaksin rabies akan dilakukan mulai 10 Maret hingga 22 April. Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan bersama Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia DIY akan datang ke kelurahan-kelurahan untuk memberikan vaksinasi.

Kegiatan vaksinasi rabies akan dilakukan selama dua hari untuk tiga kelurahan secara bergiliran. Di setiap kelurahan disiapkan sekitar 50 vaksin rabies.

Meskipun demikian, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa mengakses vaksinasi rabies secara gratis tersebut yaitu pemilik hewan adalah warga Kota Yogyakarta yang dibuktikan dengan kepemilikan KTP.

Selain itu, hewan yang akan divaksin harus berusia minimal empat bulan, hewan betina tidak sedang hamil, sudah diberi obat cacing maksimal dalam tiga bulan terakhir, hewan dalam kondisi sehat, dan jika menyusui maka usia anak minimal satu bulan.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Usaha Budidaya Kehewanan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Dewi Rina Sari mengatakan, meskipun di tiap kelurahan memperoleh kuota 50 vaksin, namun tetap bisa dilakukan subsidi silang antarkelurahan.

“Dimungkinkan, ada kelurahan yang hanya memiliki populasi hewan sedikit tetapi ada juga kelurahan dengan populasi hewan banyak. Bisa saling subsidi,” katanya yang menyebut masih ada sisa vaksin rabies sekitar 2.000 dosis yang bisa dimanfaatkan.

Pada pemberian vaksin rabies sepanjang 2019, Dewi mengatakan, masyarakat lebih banyak membawa kucing dibanding anjing karena kucing lebih mudah dibawa, meskipun populasi kucing di Yogyakarta memang lebih banyak dibanding anjing.

“Terkadang, ada anjing yang sulit ditangani sehingga pemilik tidak datang saat ada kegiatan vaksinasi rabies gratis. Beda dengan kucing yang biasanya lebih tenang dan mudah ditangani,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pada kegiatan vaksinasi rabies tahun ini dilakukan di wilayah dengan harapan akan ada lebih banyak pemilik hewan yang mengakses program tersebut, sekaligus untuk kebutuhan pendataan populasi hewan.

“Kami juga akan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya vaksin sekaligus memperkenalkan berbagai layanan kehewanan milik dinas, salah satunya poliklinik hewan,” katanya.

Vaksinasi rabies tersebut juga dilakukan untuk mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai wilayah bebas rabies.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024