Psikiater: Membatasi informasi berlebihan bantu jaga kesehatan jiwa

id Psikiater, Kesehatan Jiwa, Informasi Berlebihan,Kesehatan

Psikiater: Membatasi informasi berlebihan bantu jaga kesehatan jiwa

Ilustrasi depresi (Pixabay) (Ant)

masyarakat perlu membatasi diri untuk memperoleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena kecemasan, ...

Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) mengatakan membatasi perolehan informasi secara berlebihan dari berita-berita yang belum diketahui kebenarannya dapat membantu menjaga kesehatan jiwa di tengah pandemi COVID-19.

"Batasi informasi yang berlebihan," kata psikiater dari PDSKJI dr. Lahargo Kembaren dalam Konferensi Pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan masyarakat perlu membatasi diri untuk memperoleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena kecemasan, kekhawatiran bisa muncul akibat terlalu banyak menonton, membaca dan mendengar informasi secara berlebihan.

"Mengambil jarak sejenak dari informasi tersebut akan baik bagi kesehatan jiwa kita," katanya.

Baca juga: Kementerian Kesehatan: Stigmatisasi berkontribusi tingginya kematian akibat COVID-19

Kemudian, untuk menjaga kesehatan jiwa di tengah pandemi COVID-19, masyarakat juga perlu memilah informasi dengan memperolehnya dari sumber-sumber yang terpercaya.

"Dengan membaca dari sumber yang keliru itu akan membuat kita lebih cemas, lebih khawatir dan memungkinkan untuk memunculkan masalah kesehatan jiwa," katanya.

Selanjutnya, masyarakat juga perlu mengatasi berbagai kondisi perasaan yang tidak nyaman akibat COVID-19 dengan melakukan hal-hal yang positif.

"Hindarilah merokok, hindari minum alkohol atau narkoba untuk mengatasi perasaan tidak nyaman karena itu tidak akan menyelesaikan masalah," ujarnya.

Baca juga: Ini tanda anak harus dibawa ke dokter saat pandemi corona

Apabila seseorang mengalami stres, perasaan tidak enak, ia menyarankan orang tersebut untuk segera berkonsultasi kepada profesional kesehatan jiwa, seperti psikiater, perawat jiwa, psikolog, konselor atau dokter.

"Semua itu akan membantu kita untuk mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat," kata dia.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan jiwa dan mengatasi berbagai emosi, ia juga menyarankan agar masyarakat memanfaatkan berbagai keterampilan yang dimiliki, contohnya dengan melakukan relaksasi dengan menarik napas.

"Ini akan membuat perasaan tidak nyaman yang kita rasakan kembali membaik dan kesehatan jiwa kita bisa terjaga dengan baik," katanya.

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024