Gapoktan diminta penuhi protokol kesehatan

id gapoktan, kelompok tani,protokol kesehatan

Gapoktan diminta penuhi protokol kesehatan

Ilustrasi budi daya pertanian di lahan pekarangan di Kota Yogyakarta (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menyusun protokol kesehatan yang wajib dipenuhi oleh kelompok tani untuk mencegah potensi penularan virus corona terutama saat melakukan berbagai kegiatan budi daya pertanian.
 

“Meskipun jumlah petani maupun lahan pertanian di Yogyakarta tidak seluas di kabupaten lain di DIY, namun protokol kesehatan tetap harus disiapkan dan seluruh pelaku pertanian disiplin menjalankannya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Minggu.
 

Sejumlah protokol kesehatan yang wajib dipenuhi oleh kelompok tani di antaranya menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di setiap kebun atau lahan kelompok.
 

Petani juga diwajibkan mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki kebun kelompok, wajib mengenakan masker, menghindari kerumunan dengan melakukan piket pemeliharaan tanaman secara bergiliran dan menjaga jarak.
 

“Saya yakin, petani bisa menjalankan seluruh protokol kesehatan tersebut,” katanya.
 

Penerapan protokol kesehatan tersebut, lanjut dia, sangat penting untuk memastikan agar seluruh petani maupun pelaku di bidang pertanian dalam kondisi sehat.
 

“Tidak semua kelompok tani di Yogyakarta mengelola lahan yang luas, sebagian besar adalah memanfaatkan lahan pekarangan atau di lorong-lorong jalan kampung,” katanya.
 

Lahan pertanian yang cukup luas hanya berada di beberapa kelurahan saja, seperti Rejowinangun, Kricak, Karangwarun, serta di bagian selatan Giwangan. “Selebihnya mengelola lahan pekarangan seperti di Ngampilan dan Kraton,” katanya.
 

Satu gabungan kelompok tani di Kota Yogyakarta biasanya terdiri dari lima kelompok tani dengan satu kelompok berisikan 20 hingga 30 orang.
 

“Untuk lahan pertanian yang tidak terlalu luas, mereka biasanya menanam sayur yang kemudian dikenal dengan Kampung Sayur. Di Kota Yogyakarta sudah ada lebih dari 200 kampung sayur. Tujuannya untuk ketahanan pangan, khususnya di kampung itu,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta seluruh organisasi perangkat daerah untuk menyiapkan protokol baru yang akan menjadi aturan dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari. Protokol baru tersebut diharapkan dalam mencegah potensi penularan virus corona saat tatanan kehidupan baru dijalankan.
 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024