Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pelaku industri kecil menengah dan usaha kecil menengah di wilayah ini meningkatkan kualitas produk dari segi rasa, pengemasan hingga kelanjutan produksi supaya mampu bersaing di pasar lokal dan nasional.
Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan saat ini, ratusan produk industri kecil menengah (IKM) atau usaha kecil menengah (UKM) dari Kulon Progo belum mampu berkompetisi dengan produk dari kabupaten/kota di DIY, sehingga tidak bisa masuk ke gerai UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta.
"Kami minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo benar-benar melakukan pembinaan kepada pelaku IKM dan UKM. Kami juga mengharapkan pelaku IKM dan UKM meningkatkan kualitas produk," kata Sutedjo.
Menurutnya, Disperindag dan Diskop-UKM harus mengevaluasi masih banyaknya produk dari Kulon Progo kalah bersaing dengan produk lainnya. Jangan sampai produk dari Kulon Progo ini ditinggalkan konsumen karena dari segi rasa, kualitas produk hingga kesinambungan produksi tidak bisa dijaga.
"Sejauh ini, Disperindag dan Diskop-UKM dan dinas lain memiliki program pemberdayaan, pembinaan dan pengembangan. Hal ini menjadi persoalan tersendiri yang harus dipecahkan supaya produk IKM dan UKM Kulon Progo bangkit dan diterima pasar secara luas," harapnya.
Sutedjo mengakui ada beberapa produk UKM dan IKM di Kulon Progo yang sudah masuk ke beberapa Toko Milik Rakyat (ToMiRa) dan di gerai UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta. Produk yang sampai di ToMira dan Bandara YIA tentu bukan produk sembarangan.
"Harapan kami, dari lebih dari 300 produk unggulan dari Kulon Progo bisa masuk ke gerai UMKM Bandara YIA, tapi realitasnya baru belasan yang lolos. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab semua pihak," katanya.
Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono mengatakan selain memperbaiki kualitas produk dan kesinambungan produk, Pemkab Kulon Progo juga bertanggung jawab kepada sumber daya manusia pelaku IKM dan UKM. Selama ini, pelaku UKM dan IKM yang produknya sudah laris di pasaran, kemudian melupakan kualitas rasa, sehingga produk dari Kulon Progo ditinggalkan konsumen.
"Pembenahan SDM pelaku IKM dan UKM juga perlu ditingkatkan. Semua harus seimbang antara SDM pelaku UKM dan IKM, dengan peningkatkan kualitas produk," katanya.
Berita Lainnya
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Unej melestarikan kesenian tradisional musik patrol agar tak punah
Minggu, 31 Maret 2024 14:20 Wib
Serat rami potensial untuk industri tekstil di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 20:05 Wib
Koperasi produsen kopi Indonesia didorong masuk PMO Kopi Nusantara
Sabtu, 30 Maret 2024 7:44 Wib
Visa Foundation kembangkan 4 juta UKM di 60 negara
Senin, 25 Maret 2024 18:27 Wib
UMKM otomotif Indonesia mampu beradaptasi dengan tren mobil listrik
Senin, 25 Maret 2024 14:21 Wib
Dinkop UKM Sleman gelar Pasar Lebaran promosikan produk UMKM
Jumat, 22 Maret 2024 15:20 Wib