Kulon Progo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan anggaran Rp80 juta untuk menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat yang terdampak kekeringan.
"Anggaran droping ada, dan yang kami siapkan sekitar Rp80 juta. Kurang lebih segitu, cukup tidak cukup nanti kita lihat kondisi berdasarkan data permohonan yang masuk aja," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulon Progo Hepy Eko Nugroho di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan anggaran tersebut, baru bisa digunakan jika pemkab sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan. sampai saat ini, pemkab belum menetapkan status darurat karena BPBD belum mendapat laporan adanya daerah yang mengalami kekeringan.
"Sampai saat ini belum ada permohonan dropping air, tapi memang beberapa hari lalu ada warga yang datang ke kami menanyakan apakah tahun ini akan ada dropping air," katanya.
Hepy Eko mengatakan Pemkab Kulon Progo melalui PDAM dan pemerintah desa/kalurahan sedang memasang saluran rumah dan PAMSimas. Hal ini dapat menurunkan tingkat permintaan air bersih dan mengurangi potensi kekurangan air bersih masyarakat.
"Semoga masyarakat terdampak kekeringan semakin berkurang seiring pembangunan jaringan air bersih oleh PDAM dan desa," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Dinsos P3A Kulon Progo Sumiyati mengatakan dalam rangka menanggulangi krisis bersih yang kerap melanda sejumlah wilayah di Kulon Progo setiap memasuki musim kemarau, maka pada tahun ini, pihaknya akan melakukan penyaluran bantuan sebanyak 250 tangki.
"Bantuan itu berasal dari APBD DIY. Rencananya akan disalurkan secara bertahap kepada masyarakat mulai awal Agustus sampai Oktober mendatang," katanya.
Ia mengatakan saat ini belum ada bantuan yang disalurkan kepada masyarakat. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap lokasi mana saja yang rawan terdampak kekeringan. Pendataan ini berdasarkan hasil penyaluran air bersih pada tahun lalu.
Perlu diketahui pada 2019 tercatat jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih di kabupaten ini sebanyak 8.316 jiwa. Ribuan jiwa itu tersebar di delapan kapanewon yakni Samigaluh, Kalibawang, Kokap, Pengasih, Girimulyo, Panjatan, Lendah, dan Sentolo
Selain mendata lokasi, Dinsos P3A juga masih menunggu permohonan bantuan air bersih dari masyarakat. Sementara sampai saat ini, kata Sumiyati, baru tiga kalurahan yang sudah mengajukan permohonan bantuan tersebut. Ketiga kalurahan itu yakni Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh; Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo dan Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah.
"Kami mendistribusikan air bersih terhadap desa yang mengajukan permohonan bantuan," katanya.
Berita Lainnya
Ketua PDIP Kulon Progo resmi daftar calon bupati melalui PDIP DIY
Kamis, 25 April 2024 21:45 Wib
Ketua Ormas PGN mengambil formulir pendaftaran cabup di PDIP Kulon Progo
Kamis, 25 April 2024 19:48 Wib
Anggota DPRD Kulon Progo meminta tingkatkan anggaran sektor pertanian
Kamis, 25 April 2024 11:37 Wib
Bawaslu Kulon Progo membentuk pengawas ad hoc Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 21:11 Wib
Pemkab Kulon Progo membangun komitmen publik percepat penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 17:08 Wib
Pemkab Kulon Progo mendorong perempuan tangguh pada era globalisasi
Selasa, 23 April 2024 19:28 Wib
Wakil Ketua DPD Gerindra DIY mendaftar cabup melalui Golkar Kulon Progo
Selasa, 23 April 2024 18:30 Wib
Pemkab Kulon Progo mengembangkan Bela Beli Ku dukung UMKM maju
Senin, 22 April 2024 21:27 Wib