KPU Gunung Kidul menaikkan target partisipasi pemilih pilkada 80 persen

id Pilkada Gunung Kidul,partipasi pemilih,KPU Gunung Kidul,Gunung Kidul

KPU Gunung Kidul menaikkan target partisipasi pemilih pilkada 80 persen

Pilkada di Kabupaten Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menaikkan target partisipasi pemilih dari 72 persen menjadi 80 persen pada Pemilihan Kepada Daerah 2020.

"Kebijakan menaikkan target partisipasi pemilih ini merupakan permintaan dari KPU DIY, sesuai dengan perencanaan strategis (renstra) untuk Pilkada 2020 di wilayah DIY," kata anggota Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Gunung Kidul Supami di Gunung Kidul, Minggu.

Ia mengatakan hal ini untuk mengimbau target partisipasi tingkat nasional sebesar 77 persen. Hal ini yang melatarbelakangi KPU DIY menetapkan angka yang lebih tinggi, yaitu 80 persen untuk partisipasi pemilih pilkada di tiga kabupaten.

"KPU DIY meminta tiga KPU penyelenggara Pilkada 2020 melakukan penyesuaian, sehingga kami pun ikut menaikkan targetnya," katanya.

Supami mengatakan bahwa tingkat partisipasi pemilih saat pilkada biasanya lebih rendah ketimbang pemilu nasional. Pada Pilkada 2015 lalu, angka partisipasi pemilih Kabupaten Gunung Kidul hanya mencapai 70,10 persen.

Target partisipasi yang dinaikkan dalam waktu kurang dari sebulan pelaksanaan pilkada, KPU Gunung Kidul bekerja ekstra agar angka bisa tercapai atau bahkan lebih. Hal itu dilakukan lewat sosialisasi secara masif, baik melalui media sosial, daring dan selebaran.

"Kami akan melakukan sosialisasi secara masif dengan menggunakan media yang bisa digunakan. Sembari memaksimalkan logistik kami juga berupaya mendongkrak partisipasi lewat sosialisasi," kata Supami.

Sementara itu, Ketua KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan sisa 14 hari sebelum hari H akan dimanfaatkan untuk sosialisasi lewat media massa. Seluruh pasangan calon (paslon) peserta pilkada akan ditampilkan.

Masa kampanye paslon akan berakhir pada 5 Desember mendatang. Selanjutnya pada tanggal 6 hingga 8 Desember atau H-1 pencoblosan masuk dalam masa tenang.

"Kami fasilitasi iklan kampanye peserta di media massa jenis cetak hingga elektronik," kata Hani.