Yogyakarta (ANTARA) - Video mapping bertema prajurit atau Bregada Prawiratama menjadi penanda peresmian penggunaan bangunan baru Pasar Prawirotaman yang kini berubah menjadi bangunan modern empat lantai.
“Kami menyebut kegiatan kali ini adalah soft launching untuk meresmikan penggunaan gedung. Peresmian operasional akan dilakukan di kemudian hari. Akan coba kami agendakan,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Jumat.
Peresmian tersebut juga menandakan bahwa bangunan Pasar Prawirotaman yang selesai dibangun pada pertengahan 2020 tersebut sudah bisa diisi dan ditempati kembali oleh 619 pedagang yang selama pembangunan berlangsung menempati los sementara yang berada tidak jauh dari pasar.
Sementara itu, kata Yunianto, pemilihan fragmen cerita Bregada Prawiratama yang disajikan dalam bentuk video mapping dirasa sangat tepat dilakukan untuk menggambarkan semangat para pedagang dalam menghadapi masa pandemi COVID-19.
“Semangat juang para prajurit ini dituangkan dalam aktivitas pedagang sehari-hari. Meski menghadapi masa sulit, tetapi aktivitas pedagang tidak boleh surut,” katanya.
Pemilihan video mapping, lanjut Yunianto, juga ditujukan untuk memberikan hiburan sekaligus informasi ke masyarakat bahwa bangunan baru Pasar Prawirotaman akan segera digunakan.
Sedangkan proses penempatan kembali pedagang ke Pasar Prawirotaman dilakukan dengan melakukan pengundian tempat atau los berjualan.
“Proses pengundian sudah selesai. Semua pedagang sudah memiliki los yang akan mereka tempati untuk berjualan. Pedagang akan melakukan ‘boyongan’ secara mandiri ke bangunan pasar yang baru,” katanya.
Para pedagang diizinkan untuk mempersiapkan tempat berjualan mereka di bangunan pasar yang baru mulai akhir pekan karena seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan sudah siap digunakan.
“Ada beberapa perubahan aturan yang akan diterapkan saat pedagang menempati los baru mereka, di antaranya tidak boleh membawa lemari untuk menyimpan persediaan barang dagangan,” katanya.
Pedagang pun diwajibkan membersihkan tempat atau los saat sudah selesai berjualan. “Tidak boleh ada barang yang disimpan di pasar,” katanya.
Yunianto menyebut, peraturan-peraturan baru itu ditujukan untuk memastikan agar kondisi pasar selalu dalam kondisi yang bersih. “Meskipun masih pasar tradisional, tetapi manajemen harus dibuat modern. Pasar harus bersih, tidak ada lagi yang namanya becek,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam peresmian tersebut berharap, Pasar Prawirotaman akan menjadi ikon pariwisata, perekonomian sekaligus zona kreatif bagi generasi muda.
“Prawirotaman hadir sebagai titk kebangkitan pasar tradisional, yaitu pasar rakyat yang sehat dan modern tanpa harus kehilangan identitasnya sebagai pasar tradisional,” katanya.
Ia pun berharap agar pedagang dan masyarakat menjaga seuluruh fasilitas yang sudah dibangun dengan baik, sehingga paradigma pasar yang kotor dan tidak terawat akan hilang. “Untuk mewujudkannya, tidak hanya dibutuhkan peran pedagang tetapi juga pengunjung dengan selalu menjaga kebersihan,” katanya yang tidak lupa mengingatkan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.