Yogyakarta (ANTARA) - DPRD Kota Yogyakarta menyoroti hasil pekerjaan revitalisasi kawasan Tugu Yogyakarta yang mengalami kerusakan tidak lama setelah proyek bernilai miliaran rupiah tersebut diresmikan pada pertengahan Desember 2020.
“Karena masih dalam masa pemeliharaan, kontraktor yang melakukan pekerjaan harus segera melakukan perbaikan,” kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Sigit Wicaksono di Yogyakarta, Kamis.
Kerusakan di pelataran Tugu Yogyakarta tersebut diabadikan oleh salah seorang pengguna jalan yang kemudian dilaporkan ke Pemerintah Kota Yogyakarta melalui akun media sosial. Dalam unggahannya, kondisi batu di pelataran Tugu yang menjadi ikon Kota Yogyakarta tersebut terlihat terkelupas di berbagai titik.
Sigit menyebut, waktu pekerjaan yang cukup singkat tidak dapat dijadikan sebagai alasan mengenai penyebab kerusakan yang terjadi.
“Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Beban lalu lintas di kawasan tersebut lebih ringan bila dibanding sebelum pandemi. Tetapi, sangat disayangkan kondisi pelataran sudah rusak hanya dalam waktu singkat,” katanya.
Selain mendorong Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera melakukan perbaikan terhadap kerusakan tersebut, Sigit juga berharap instansi terkait dapat memastikan bahwa seluruh pekerjaan konstruksi dilakukan sesuai standar yang berlaku. “Spesifikasi teknis pekerjaan harus sesuai dan harus diawasi dengan ketat. Jangan nanti justru merugikan masyarakat,” katanya.
Apalagi, lanjut dia, kerusakan tersebut terjadi di ikon Kota Yogyakarta sehingga menjadi sorotan dan mendapat perhatian dari masyarakat. “Meskipun kerusakannya hanya ringan, tetapi tetap akan memicu respons dari masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana mengatakan sudah melakukan perbaikan terhadap kerusakan di pelataran Tugu.
“Sudah diperbaiki oleh kontraktor yang dulu menangani proyek karena masih dalam masa pemeliharaan sehingga menjadi tanggung jawab kontraktor,” katanya.
Mengenai penyebab kerusakan, lanjut Hari, masih dipelajari, termasuk potensi akibat curah hujan yang cukup deras.
Pekerjaan revitalisasi kawasan Tugu Yogyakarta didanai sepenuhnya menggunakan dana keistimewaan pada 2020 dengan alokasi anggaran Rp9,5 miliar.
Selain mengganti pelataran Tugu dengan susunan batu andesit setebal 10 centimeter, dalam revitalisasi tersebut juga dilakukan “ducting” untuk kabel listrik dan fiber optic sehingga kawasan cagar budaya tersebut terbebas dari kabel udara.
Berita Lainnya
Indonesia raih dua sertifikat inskripsi warisan budaya dunia UNESCO
Jumat, 26 April 2024 5:57 Wib
DIY peroleh kuota 16 KK program transmigrasi
Kamis, 25 April 2024 5:39 Wib
Daop 6 meminta maaf kedatangan KA terlambat imbas gangguan lokomotif
Rabu, 24 April 2024 18:07 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan budayawan ciptakan maskot Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 9:30 Wib
Konferensi internasional UIN perkenalkan Islam Indonesia yang toleran
Selasa, 23 April 2024 18:01 Wib
Dinkes Yogyakarta mengimbau masyarakat waspadai penularan flu singapura
Senin, 22 April 2024 23:39 Wib
Kominfo Yogyakarta selenggarakan pelatihan pengembangan talenta digital
Senin, 22 April 2024 16:03 Wib
Nilai pencucian uang mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Rp20 miliar
Senin, 22 April 2024 14:26 Wib