Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta mencoba mendorong pertumbuhan koperasi berbasis komunitas sebagai upaya untuk menambah daya ungkit program pengentasan kemiskinan di wilayah.
"Saat ini, sebagian besar koperasi yang ada di Kota Yogyakarta merupakan koperasi fungsional. Ke depan, kami akan mencoba untuk mendorong agar pertumbuhan koperasi berbasis komunitas semakin banyak," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Jumat.
Pada saat ini, jumlah koperasi yang tercatat di Kota Yogyakarta sebanyak 364 koperasi dan hanya ada 14 koperasi berbasis komunitas, seluruhnya adalah koperasi wanita.
Menurut Tri Karyadi, pembentukan koperasi memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan sifat keanggotaan koperasi adalah terbuka yang artinya bisa diakses oleh seluruh masyarakat tanpa memperhatikan tempat tinggal atau domisili.
"Tetapi, akan lebih baik jika keanggotaan tersebut berbasis komunitas di wilayah sehingga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pun akan semakin baik. Kondisi kesejahteraan komunitas di suatu wilayah bisa diangkat bersama-sama," katanya.
Salah satu upaya untuk menumbuhkan koperasi berbasis komunitas dilakukan melalui pembinaan kelompok ekonomi produktif di wilayah.
Jika kelompok ekonomi produktif di suatu wilayah tidak bisa berdiri sendiri dan saling mengandalkan anggota lainnya, maka Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM akan mendorong kelompok tersebut untuk membentuk koperasi.
Namun jika pelaku ekonomi produktif mampu berdiri sendiri maka akan didorong untuk menjadi wirausaha mandiri dan jika mampu memenuhi kebutuhan bahan baku hingga menghasilkan produk maka akan didorong menjadi pelaku industri kecil menengah.
Secara keseluruhan, kinerja koperasi di Kota Yogyakarta sepanjang 2020 memenuhi target omzet yaitu mencapai 102,2 persen dari target yang ditetapkan.
"Tetapi, kinerja koperasi ini masih lebih banyak disumbang oleh koperasi-koperasi besar seperti SGM dan Telkom. Sedangkan untuk koperasi berskala kecil masih membutuhkan dorongan agar kinerjanya semakin baik," katanya.
Dari 364 koperasi yang ada, lanjut Tri, tidak semuanya berada kondisi sehat. "Kami sudah menyiapkan klinik koperasi untuk membantu memperbaiki status koperasi agar menjadi sehat. Klinik bisa diakses online," katanya.
Berita Lainnya
Kemenparekraf promosikan program pembiayaan berbasis IP kepada kreator
Selasa, 25 Juni 2024 19:47 Wib
Kemenag menggelar ujian masuk PTKIN berbasis Sistem Seleksi Elektronik
Senin, 24 Juni 2024 18:58 Wib
WhatsApp Business memperbanyak fitur berbasis AI
Jumat, 7 Juni 2024 19:52 Wib
Google rilis NotebookLM berbasis AI
Jumat, 7 Juni 2024 5:12 Wib
Dispar DIY: Penggunaan batik di masyarakat makin tinggi
Senin, 3 Juni 2024 18:57 Wib
Balai Batik Kemenperin adakan pelatihan bagi puluhan pelaku ekraf DIY
Senin, 3 Juni 2024 14:28 Wib
Orang tua diminta memperkuat pengawasan anak Indonesia di dunia maya
Senin, 3 Juni 2024 11:03 Wib
Dispar Sleman mengembangkan pariwisata berbasis komunitas di Sleman barat
Jumat, 31 Mei 2024 17:10 Wib