Dispar Kulon Progo dinilai tidak memiliki perencanaan penataan Glagah

id PKL Glagah,Plaza Kuliner,DPRD Kulon Progo,Kulon Progo,FPDI Perjuangan

Dispar Kulon Progo dinilai tidak memiliki perencanaan penataan Glagah

Pantai Glagah membutuhkan penataan. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Aris Syarifuddin menilai Dinas Pariwisata tidak memiliki konsep perencanaan dalam penataan pedagang kreatif lapangan di kawasan Pantai Glagah, sehingga bangunan relokasi mangkrak.

Aris Syarifudin di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tempat relokasi pedagang kreatif lapangan tidak memperhatikan kearifan lokal, sehingga hasilnya seperti kandang kambing dan tidak layak ditempati.

"Ruko Pantai Glagah untuk lokasi PKL atau dikenal oleh masyarakat umum ruko kandang kambing perlu ada penanganan dan kejelasan yang jelas," kata Aris dalam rapat kerja pembahasan LKPJ Bupati 2020 antara DPRD Kulon Progo dengan eksekutif.

Menurut dia, Dinas Pariwisata membuat perencanaan asal-asalan, sehingga membuat program tempat relokasi tidak layak ditempati oleh PKL.

Pada saat perencanaan, tim perencanaan tidak memperhatikan kearifan lokal dan tidak melakukan komunikasi dengan pedagang, baik lokasi dan bentuknya. Akibatnya, bangunan relokasi pedagang menjadi mangkrak.

"Artinya hanya dibuat asal-asalan. Sehingga pedagang tidak mau menempati, dan bangunan menjadi mangkrak," katanya.

Aris mengatakan tempat relokasi PKL Pantai Glagah menjadi tontonan yang seharusnya segera ditindaklanjuti, sehingga tidak menjadi pertanyaan. "Proyek mangkrak menjadi tontonan itu seharusnya, Dinas Pariwisata malu, tapi kenapa dibiarkan," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kulon Progo Nining Kunwantari mengatakan tempat relokasi PKL di Pantai Glagah menang belum dimanfaatkan.

Saat ini, Dinas Pariwisata sedang dikoordinasikan dengan PKL sekitaran pantai. Saat ini, Dinas Pariwisata sedang komunikasi dengan PKL Pantai Glagah untuk penggunaan Plaza Kuliner yang berjumlah 50 los.

"Kami berharap PKL memiliki kuliner pindah ke Plaza Kuliner Glagah, sedang untuk tempat relokasi lama akan digunakan untuk PKL yang berjualan souvenir. Harapan ini memang tidak sesuai yang dibayangkan," katanya.