Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan masyarakat daerah sekarang semakin sadar akan pentingnya vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari upaya membentuk kekebalan diri.
"Saya rasa masyarakat kita sudah mulai sadar, kalau dulu-dulu masih takut ditelusuri, takut diusap (swab), takut divaksinasi, hari ini masyarakat kita semakin sadar dan tidak takut dengan swab maupun vaksinasi," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Jumat.
Menurut dia, meningkatkan kesadaran masyarakat terlihat pada tingginya permintaan mengikuti vaksinasi setelah Pemkab meluncurkan aplikasi pendaftaran vaksinasi secara daring (online).
"Terbukti yang minta vaksinasi itu luar biasa besarnya, masyarakat sudah berubah 180 derajat dibanding beberapa waktu yang lalu, dulu jika diajak vaksinasi itu pada sembunyi, tapi sekarang ini malah kita yang kelabakan," katanya.
Tingginya minat masyarakat mengikuti vaksinasi itu direspon positif oleh Pemda.
"Vaksinasi adalah salah satu ikhtiar untuk memutus penyebaran COVID-19, karena dengan vaksinasi, imun akan meningkat dan dapat menangkal virus tersebut. Karena itu Pemkab mengajak seluruh masyarakat agar sukarela dan bersedia mengikuti vaksinasi," katanya.
Pemkab menargetkan seluruh masyarakat Bantul yang memang memenuhi kriteria bersedia divaksinasi pada tahun ini.
"Saat ini tahapan vaksinasi sudah semua golongan. Warga umur 18 tahun ke atas yang jumlahnya sekitar 700 ribu orang itu sampai saat ini baru tervaksinasi kurang lebih 200 ribu orang, jadi kita terus melakukan vaksinasi sampai seluruhnya tercakup," katanya.
Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul menunjukkan, total kasus positif per Kamis (22/7) sebanyak 35.511 orang, dengan rincian 22.975 orang telah dinyatakan sembuh, 827 kasus meninggal, sehingga kasus aktif atau pasien yang masih menjalani karantina berjumlah 11.709 orang.*
Berita Lainnya
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib