Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan ketersediaan air bersih di lima kabupaten/kota untuk mengantisipasi bencana kekeringan selama musim kemarau di provinsi ini.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Lilik Andi Aryanto saat dihubungi di Yogyakarta, Ahad, mengatakan BPBD, dinas PU, serta dinas sosial kabupaten/kota bakal menggelar rapat koordinasi pada Rabu (18/5) untuk memastikan ketersediaan air, serta logistik lainnya mengantisipasi kekeringan.
"Untuk antisipasi saja supaya kejadian-kejadian kekurangan air bersih tidak sampai terjadi," kata dia.
Menurut Lilik, sejumlah daerah di DIY setiap tahun memiliki potensi bencana kekeringan saat musim kemarau, di antaranya di Kecamatan Rongkop serta Tepus, Kabupaten Gunung Kidul; Dlingo, Kabupaten Bantul; Panjatan, Kabupaten Kulon Progo; serta Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
Selama dua tahun terakhir, menurut dia, masing-masing kabupaten mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga saat musim kemarau.
"Kalau kami melihat selama dua tahun kemarin memang tidak ada permintaan pasokan air sampai ke provinsi," kata dia.
Meski demikian, Lilik berujar dalam rapat koordinasi mendatang BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM), serta Dinas Sosial DIY bakal membahas ketersediaan sumur bor, pipanisasi, hingga kesiapan pasokan air bersih.
"Untuk jangka pendeknya memang soal pasokan air bersih akan kami tanyakan ke Dinas Sosial," kata dia.
Selain memastikan kesiapan Pemda DIY, Lilik mengimbau seluruh warga yang tinggal di wilayah potensi kekeringan agar mampu memanen air hujan dengan membuat tandon atau penampung maupun sumur resapan.
Menurut dia, penyiapan tandon air bersih sejak dahulu telah menjadi kearifan lokal yang dimiliki masyarakat, khususnya di Kabupaten Gunung Kidul.
"Kearifan lokal masyarakat Gunung Kidul sebenarnya dari dulu sudah terbina dengan baik dengan cara memanen air hujan. Memanen air hujan dengan cara membuat tandon-tandon di rumah. Saat musim hujan tandon terisi kemudian saat musim kemarau bisa dimanfaatkan airnya," ujar Lilik.
Menurut dia, berbagai persiapan perlu dilakukan sejak awal meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta belum menyampaikan peringatan dini mengenai potensi bencana kekeringan di DIY. "Kalau potensi kekeringan BMKG belum menyampaikan, jadi kami hanya antisipasi saja," kata dia.*
Berita Lainnya
Erick Thohir: PSSI fokus mewujudkan sepak bola bersih-berprestasi Indonesia
Jumat, 19 April 2024 15:32 Wib
Petugas kebersihan merupakan garda terdepan wujudkan Bantul Bersih Sampah
Selasa, 2 April 2024 21:06 Wib
Membangun ketahanan air di Gunungkidul, DIY
Sabtu, 30 Maret 2024 20:02 Wib
Bantul gelontorkan puluhan miliar bangun pengolahan sampah
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Modal asing Rp13,67 triliun keluar bersih di Indonesia
Sabtu, 9 Maret 2024 1:14 Wib
Dinkes Gunungkidul mengimbau masyarakat terapkan hidup bersih cegah DBD
Kamis, 29 Februari 2024 13:46 Wib
Teknologi perangkat lunak simulasi PLTN dilirik BRIN
Kamis, 22 Februari 2024 15:07 Wib
Ingin tetap sehat saat liburan, lakukan hal ini
Jumat, 9 Februari 2024 9:17 Wib