16 kelurahan di Bantul butuh pembangunan sarana air bersih

id daerah kekeringan bantul,iar besih bantul

16 kelurahan di Bantul butuh pembangunan sarana air bersih

Salah satu wilayah di Kecamatan Dlingo Bantul yang rawan kekeringan saat musim kemarau (ANTARA/dokumen Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memetakan bahwa sedikitnya 16 kelurahan atau desa membutuhkan pembangunan sarana maupun jaringan air bersih guna membantu pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat setempat.

"Hampir seluruhnya, tetapi yang paling membutuhkan ada 16 kelurahan, dan sesuai perintah Pak Bupati, kita lagi memetakan mana yang betul betul musim kemarau ini tidak ada air," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bantul Sri Nuryanti di Bantul, Rabu.

Dia mengatakan, beberapa kelurahan di Bantul yang butuh sarana air bersih itu diantaranya wilayah Desa Caturharjo Pandak, Desa Argosari Sedayu, dan Desa Munthuk Dlingo, dan wilayah Desa Srimulyo yang menerima program pembangunan sarana air bersih dan diresmikan belum lama ini.

"Memang sudah kita petakan, kemarin ketemu sekitar 160 titik yang harus segera terselesaikan, tetapi karena dengan APBD, maka secara bertahap kita realisasi, dan kita juga akan berusaha, ke swasta yang mungkin bisa bersinergi," katanya.

Dia mengatakan, kebutuhan sarana atau penunjang pemenuhan air bersih dari setiap wilayah rata-rata berbeda, misalnya ada yang butuh sumur karena jaringan sudah ada, begitu juga sebaliknya hanya butuh jaringan, karena sebelumnya sudah ada program dari pemerintah.

Baca juga: Gunung Kidul menyiapkan bantuan air bersih antisipasi dampak kekeringan

"Sudah ada Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) atau program lain, tapi yang ke rumah-rumah belum, ada yang sudah ada jaringan, tapi tidak ada sumur, kita petakan sudah ketemu dan kita mau ekspos dengan Pak Bupati dan Bappeda," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kebutuhan anggaran pembangunan sarana air bersih dari setiap wilayah juga berbeda, ada yang hanya puluhan juga hingga mencapai ratusan juta, tergantung kedalaman sumur dan sistem pengelolaan air bersih nya.

"Kalau dari Bupati Bantul target lima tahun terselesaikan, tetapi karena keterbatasan APBD kita melihat dulu nanti, kemudian kita susun. Dan kebetulan tahun ini tidak ada, karena untuk penanganan pandemi COVID-19, yang di Desa Srimulyo itu berasal dari APBD Tahun 2021," katanya.

Baca juga: BPBD pastikan persediaan air bersih antisipasi kekeringan DIY