Cak Lontong tampil di "Tamu Agung"

id Agus Noor,Cak Lontong,Tamu Agung,Indonesia Kita

Cak Lontong tampil di "Tamu Agung"

Sutradara sekaligus penulis "Tamu Agung" Agus Noor (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri)

Jakarta (ANTARA) - Sutradara sekaligus penulis Agus Noor mengaku  membutuhkan komedian cerdas di atas panggungnya, oleh sebab itu ia menggandeng Cak Lontong tampil di lakon "Tamu Agung".

"Ya memang dia komedian yang saat ini punya kecerdasan luar biasa ya. Saya kan banyak menyiapkan bahan-bahan untuk diolah. Lalu di latihan mengolah. Dan dia percakapan dengan aktor sangat cocok," jelas Agus saat dijumpai ANTARA di Jakarta Selatan, Jumat malam (17/6).

"Saya kira itu juga tantangan bagi komedian lain di Indonesia Kita ya. Untuk terus melakukan semacam inovasi-inovasi jokes. Saya kira kelebihan Cak Lontong pada banyak hal, karena selain dengan logika dia juga punya kesegaran humor," sambungnya.

Tak hanya itu, Agus juga memuji kemampuan Cak Lontong dalam berimprovisasi. Sebab menurutnya, melakukan hal tersebut tidaklah mudah. Butuh keberanian bagi seorang komedian untuk merespon lawakan dengan tepat.

"Kadang spontanitas dia juga luar biasa. Banyak hal yang di latihan tidak muncul, di atas panggung secara spontan merespon dan tepat. Kan memang tantangan komedian begitu. Kadang kalau terlalu berani merespon dan nggak tepat, jadi malah merusak pertunjukan," kata Agus.

"Jadi kemampuan dia dalam menahan diri dan mencari momentum yang pas untuk improvisasi itu dibutuhkan. Cak Lontong adalah salah satunya. Satu komedian yang pintar dan cerdas," imbuhnya.

Dalam lakon "Tamu Agung", Agus sendiri menjelaskan bahwa Indonesia Kita menghadirkan cerita yang tak hanya menggelitik dan menghibur, namun juga menggambarkan situasi sosial dan politik masa kini.

Namun, unsur komedi tetap sangat diperhatikan dalam lakon "Tamu Agung". Sebab, Indonesia Kita mencoba untuk membangun ekosistem penonton di dunia teater yang umumnya sepi peminat.

"Oh jelas sangat diperhatikan. Bahkan kalau kita bilang, 80 persen sudah pendekatannya komedi. Kenapa? Karena ini sebuah pentas katakanlah selama ini dunia teater nggak ada penonton. Kita mencoba membangun ekosistem penonton dimana komedi adalah untuk penonton Jakarta ya," ujar Agus.


 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024