Sleman memfasilitasi masyarakat sekolah lapang budi daya ayam jawa super

id Ayam Jawa super,Budidaya Ayam Joper ,DP3 Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Sleman memfasilitasi masyarakat sekolah lapang budi daya ayam jawa super

Peternak mengecek pakan ayam jenis Jawa Super di ternak ayam Jawa Super dua satu di Desa Jurugan, Bangunkerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (29/9/2021). Ayam Jawa Super hasil persilangan dari pejantan ayam kampung dan betina ayam broiler yang memiliki keunggulan lebih rendah kadar kolesterol dan lemak dibandingkan dengan ayam pedaging itu dijual Rp30 ribu per kg. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan anggaran yang bersumber dari dana APBD setempat memfasilitasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sekolah Lapang Ayam Jawa Super Triwulan II-2022.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat yang diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha dalam skala rumah tangga," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Jumat.

Menurut dia, kegiatan yang diselenggarakan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman ini pada 2022 terdapat 24 angkatan Sekolah Lapang (SL) Ayam Jawa Super yang bersumber dari pokok-pokok pikiran dewan.

"Pelaksanaan dibagi menjadi tiga periode yakni triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV masing-masing delapan angkatan," katanya.

Ia mengatakan, untuk triwulan II ini lokasi pelaksanaan SL Ayam Super terdapat delapan kelompok ternak yang telah melaksanakan pelatihan tersebut yakni Kelompok Mekar Melati Pundong I Tirtoadi Mlati, Kelompok Sumber Makmur Keboan Mlati.

Kelompok Semangat Maju Beternak Jombor Lor Sinduadi Mlati, Kelompok Kuntul Jati Jaten Sendangrejo Minggir, Kelompok Ternak Ngudi Manunggal Trimulyo Sleman, Kelompok Sesarengan Aningkataken Ekonomi (SAE), Kelompok Sido Mukti Krandon Sidomoyo Godean dan Kelompok Merpati Cibuk Lor II Margoluwih Seyegan.

"Fasilitasi kegiatan Sekolah Lapang Ayam Jawa Super (Joper) yakni berupa ATK peserta, buku petunjuk teknis dan,m akomodasi peserta," katanya.

Untuk akomodasi ini berupa uang transpor dan makan minum pertemuan serta sarana dan prasarana budi daya ternak ayam Joper mulai DOC atau bibit sebanyak 500 ekor per angkatan, pakan 23 sak per angkatan serta peralatan seperti tempat pakan, tempat minum, brooder atau indukan buatan.

"Kemudian sarana dan peralatan budi daya maggot, sarana dan peralatan praktek pembuatan kompos, sarana dan peralatan penyusunan pakan mandiri serta pendampingan serta sarana program vaksinasi selama satu periode pemeliharaan ayam jawa super," katanya.

Suparmono mengatakan, selain budi daya ayam Jawa Super, dalam sekolah lapang ini juga diperkenalkan dengan budi daya maggot sebagai pakan alternatif sumber protein bagi ternak unggas.

"Jadi, selain budidaya ayam peserta juga melaksanakan budidaya maggot. Hal ini untuk diversifikasi pakan sebagai salah satu antisipasi harga pakan yang semakin mahal," katanya.

Ia mengatakan, panen dilaksanakan pada umur ayam 60 dan 61 hari, dan untuk menjamin pemasaran hasil panen kegiatan SL Budidaya Ayam Jawa Super, dinas bekerja sama dengan salah satu offtaker yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

"Hasil panen sepenuhnya menjadi hak kelompok peserta SL, namun untuk menjaga keberlanjutan usaha, tidak dikembalikan kepada peserta dalam bentuk uang namun dikembalikan dalam bentuk DOC dan atau pakan untuk proses budidaya selanjutnya," katanya.

Di Kabupaten Sleman, kata dia, terdapat sekitar 337 unit pedagang hasil olahan ayam dengan kapasitas usaha 7.187 kilogram per hari (Sumber data Profil Peternakan Tahun 2021).

"Dari data tersebut dapat dihitung kebutuhan pasokan ayam di Kabupaten Sleman setiap hari sekitar 8.455 ekor jika bobot rata-rata yang diterima oleh rumah makan seberat 0,85 kilogram," katanya.
 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024