Jakarta (ANTARA) - Indonesia turut meramaikan pameran produk halal terbesar dunia di Istanbul, Turki, melalui Paviliun Indonesia, untuk yang kedua kalinya.
Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Ankara yang diterima di Jakarta, Minggu, dikatakan bahwa untuk yang kedua kalinya Paviliun Indonesia turut berpartisipasi dalam pameran produk halal OIC Halal Expo yang digelar dari 24-27 November 2022.
“Sebagai negara Muslim terbesar, Indonesia harus memanfaatkan industri halal sebagai ceruk pasar. Di Asia Tenggara misalnya, Indonesia masih tertinggal dari Thailand dan Malaysia dalam mengekspor produk halal ke dunia internasional dan ini menjadi tantangan bersama,” kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu M Iqbal.
Ia juga mengatakan bahwa hubungan bersejarah antara kedua negara harus dapat menjadi dasar peningkatan hubungan ekonomi yang dianggap masih belum optimal saat ini.
Paviliun Indonesia pada kesempatan tahun ini diikuti oleh 34 entitas peserta yang terdiri atas pelaku usaha dan pemerintah daerah, termasuk dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, Sumatera Utara, dan Banyumas.
Beberapa perusahaan juga turut menghadirkan produk unggulan mereka, termasuk PT Kalbe Farma, PT Roda Mas Inti, PT MMM Plastics, dan Manajemen Qolbu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia ikuti pameran produk halal terbesar dunia di Turki
Berita Lainnya
Polisi keluarkan "red notice" dua pelaku perdagangan orang berkedok mahasiswa magang kerja di Jerman
Kamis, 25 April 2024 17:40 Wib
Dinas Perdagangan Kulon Progo menyerahkan sarana perdagangan PKL Migunani
Senin, 8 April 2024 17:30 Wib
Jangan digeneralisasi perdagangan orang, kasus mahasiswa magang di Jerman
Jumat, 5 April 2024 9:50 Wib
Stok bahan pokok di Bantul aman dan cukup hadapi Lebaran 2024
Kamis, 4 April 2024 17:08 Wib
Wapres RI: Kasus perdagangan orang berkedok mahasiswa magang di Jerman memprihatinkan
Rabu, 3 April 2024 2:02 Wib
Dinas Perdagangan Kulon Progo memastikan stok beras surplus 10.167 ton
Selasa, 2 April 2024 22:24 Wib
Kasus mahasiswa magang ke Jerman tak tepat dikategorikan perdagangan orang
Jumat, 29 Maret 2024 11:17 Wib
1.900 mahasiswa Indonesia korban perdagangan orang di Jerman
Kamis, 28 Maret 2024 20:50 Wib