Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah dorong sekolah implementasikan teknologi digital

id madrasah

Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah dorong sekolah implementasikan teknologi digital

Seminar internasional pendidikan dalam menghadapi perkembangan teknologi digital itu diselenggarakan Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta (ANTARA/HO-MMMY)

Yogyakarta (ANTARA) - Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta mendorong sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan teknologi digital dalam dunia pendidikan sehingga bisa melahirkan generasi unggul yang siap di masa mendatang.

Kepala Urusan Kelas Internasional Madrasah Mu'allimaat Dwi Setiyawan M.Pd menuturkan bahwa seminar internasional pendidikan dalam menghadapi perkembangan teknologi digital juga termasuk langkah madrasah yang selaras dengan agenda dari B20, yakni melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia untuk merancang "future of work and education task force". 

Seminar internasional pendidikan dalam menghadapi perkembangan teknologi digital itu diselenggarakan Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta secara "blanded" melalui zoom meeting dan bertempat di Aula Prof Siti Baroroh Baried pada Sabtu (17/12). Seminar tersebut bertema "Digital Technology for Young Learner: Theory, Challenges, and Ways Forward".

"Teknologi digital sangat baik untuk peserta didik, menjadi lebih menarik dan senang untuk belajar, tetapi dalam konteks memotivasi siswi tidak bisa digantikan dengan teknologi. Hanya guru yang bisa menempati posisi tersebut. Harapanya seluruh generasi muda bisa tumbuh dalam keadaan digital native, sehingga pendidik hanya mengarahkan dan membimbing," ujar Dwi Setiyawan.

Seminar internasional tersebut menghadirkan lima pemateri berasal dari empat negara dan menghubungkan 10 negara di dunia sebagai peserta seminar. Pemateri tersebut adalahAssoc. Prof. Ts. Dr. Arumugam A/L Raman (Professional Technologist in the School of Education, University Utara Malaysia), Dr. Ashish Kumar Tamrakar (Associate Professor RSR Rungta Engineering and Technology Bhilai India).

Kemudian Dwi Setiyawan, M.Pd. (Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta), Zulazri Bin Yusof, M.Ed. (Sekolah Menengah Sultanah Asma Malaysia), dan Arjay Santiago, MA.Ed. (Stressmuthprakan School Thailand), yang dipandu oleh Imastuti Tricahyani, S.Pd. (Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta) sebagai moderator. Sedangkan 10 negara sebagai peserta seminar berasala dari Negara Indonesia, India, Filipina, Pakistan, Nigeria, Maroko, Malaysia, Australia, Thailand, dan Yaman.

Kegiatan seminar internasional adalah agenda tahunan Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, sebagai komitmen madrasah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terdapat beberapa tujuan dalam penyelenggaraan seminar ini, yaitu meningkatkan awareness dari guru-guru Madrasah Mu'allimaat, sekolah-sekolah Muhammadiyah di Indonesia dan guru-guru internasional; memberikan pengetahuan baru terkait metode pengajaran terkini dalam pengajaran di sekolah, sehingga guru-guru mampu mengaplikasikan metode terbarukan.

Selanjutnya memberikan "awareness" pentingnya teknologi digital dalam proses pembelajaran agar lebih menarik dan mengikuti perkembangan zaman; menciptakan relasi-relasi baru nasional dan internasional untuk sekolah Muhammadiyah; membuka wawasan pengetahuan internasional di berbagai negara; meningkatkan kesadaran pentingnya literasi digital untuk seluruh pengajar masyarakat dunia.

Direktur Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Unik Rasyidah M.Pd menyambut baik adanya seminar internasional yang diselenggarakan oleh Kelas Internasional dan Humas Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

"Era digital ini mempunyai dampak negatif dan positif. Bagi proses pembelajaran, teknologi memudahkan proses pembelajaran dan bisa menghubungkan dengan berbagai negara. Dampak positif lainnya adalah bersifat efektif dan efisien dalam melakukan suatu hal. Sehingga seminar ini penting untuk kemajuan pendidikan ke depan," kata Unik Rasyidah.