Saat haid, satu dari tujuh siswi tidak masuk sekolah

id UNICEF,menstruasi , aplikasi pelacak menstruasi,haid,aplikasi Oky, UNICEF Indonesia

Saat haid, satu dari tujuh siswi tidak masuk sekolah

Wash Specialist UNICEF Indonesia Muhammad Zainal dalam acara bertajuk #WeAreCommited to "Reproductive Health for every Child", di Jakarta, Senin (29/5/2023). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Jakarta (ANTARA) - Survei UNICEF Indonesia menyebut bahwa satu dari tujuh siswi tidak masuk sekolah saat menstruasi, dengan alasan karena merasa tertekan, cemas, dan malu bila orang lain mengetahui mereka sedang menstruasi.

"Masalah dalam menstruasi ini karena kurangnya informasi ke remaja perempuan. Satu dari empat anak perempuan itu tidak pernah mendapatkan informasi tentang menstruasi sampai dia menstruasi. Akibatnya, stres, minder dan kadang di-bully. Bahkan satu dari tujuh anak memilih tidak masuk sekolah," kata Wash Specialist UNICEF Indonesia Muhammad Zainal dalam acara bertajuk #WeAreCommited to "Reproductive Health for every Child", di Jakarta, Senin.

Selain itu, Muhammad Zainal juga menyoroti sarana toilet sekolah yang tidak nyaman, tidak menyediakan air bersih dan tempat sampah untuk membuang pembalut bekas menjadi alasan lain siswa perempuan enggan bersekolah saat menstruasi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNICEF Indonesia: Satu dari tujuh siswi tidak masuk sekolah saat haid
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024