Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah mendeteksi 17 kasus cedera paru akibat penggunaan rokok elektronik atau vape (e-cigarette or vaping associated lung injury/EVALI) hingga Juni 2023.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan dalam pernyataan media di Putrajaya pada Selasa mengatakan kementeriannya telah memantau EVALI sejak Juni 2022.
KKM meminta petugas medis untuk melapor jika menemukan pasien yang diduga mengidap penyakit tersebut.
Hasil survei kesehatan dan morbiditas nasional Malaysia pada 2022 mencatat penggunaan vape di kalangan remaja berusia 13-17 tahun meningkat menjadi 14,9 persen pada 2022 dari 9,8 persen pada 2017.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia temukan 17 kasus cedera paru akibat vape
Berita Lainnya
Akvindo: Tembakau alternatif bukan untuk generasi muda
Selasa, 30 April 2024 0:24 Wib
Vape dan rokok miliki kandungan berbahaya sama
Kamis, 7 Maret 2024 10:06 Wib
BNN awasi rokok elektrik
Sabtu, 4 November 2023 13:22 Wib
Lindungi generasi muda, WHO minta rokok dan vape dilarang di sekolah
Rabu, 27 September 2023 14:54 Wib
Swedia kurangi bahaya tembakau
Selasa, 20 Juni 2023 5:36 Wib
Butuh kajian "pentahelix" produk tembakau alternatif
Senin, 5 Juni 2023 6:01 Wib
Dokter paru: Tembakau alternatif hasilkan aerosol
Senin, 17 April 2023 7:23 Wib
Invex International 2023 digelar di JEC
Jumat, 17 Februari 2023 20:54 Wib