"Jagongan" memetakan masalah dan potensi pengelolaan sampah di DIY

id Jagongan Sampah ,Petakan masalah sampah ,Potensi pengelolaan sampah DIY,Jagongan petakan masalah dan potensi pengelolaan

"Jagongan" memetakan masalah dan potensi pengelolaan sampah di DIY

Lurah Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Wahyudi Anggoro Hadi saat Jagongan Sampah di Kampung Mataraman, Bantul, DIY. Minggu (2/7/2023) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kelurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY mengadakan kegiatan "Jagongan Sampah" atau bercengkerama sebagai upaya memetakan masalah dan potensi pengelolaan sampah di provinsi tersebut.

Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi di sela membuka Jagongan Sampah di Kampung Mataraman Bantul, Minggu, mengatakan, forum dialog para pihak yang kompeten dalam pengelolaan sampah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran situasi terkini tentang sampah dan pengelolaan sampah di wilayah DIY.

"Penggambaran di berbagai aspek, yakni edukasi, kebijakan, dan gerakan itu meliputi analisis, arah kebijakan dan strategi pencapaiannya, serta gambaran program untuk memberikan arah yang jelas menuju pencapaian tata kelola sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," katanya.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan dari kegiatan ini dapat tergambar pemetaan masalah dan potensi pengelolaan sampah di DIY dari aspek edukasi, gerakan, dan kebijakan, kemudian terumuskan usulan perbaikan kebijakan pengelolaan sampah di provinsi ini.

"Sehingga akan tercipta inisiasi kolaborasi antar-aktor dan lembaga untuk pengelolaan sampah secara terintegrasi di wilayah DIY," katanya.

Dia mengatakan, hasil dari kegiatan ini diharapkan adanya dokumen pemetaan masalah dan potensi tata kelola sampah, dokumen usulan perbaikan kebijakan pengelolaan sampah, serta buku yang berisi kumpulan pemikiran dan gagasan-gagasan tentang isu-isu penting dalam pengelolaan sampah.

"Karena itu dialog para pihak ini mencoba menghimpun sebanyak mungkin gagasan dan pemikiran dari segenap akademisi, praktisi, birokrat, pemerintah desa, warga, komunitas, media tentang upaya perbaikan tata kelola sampah," katanya.

Peserta dari kegiatan Jagongan Sampah dengan tema "Darurat Sampah ke Daulat Sampah" ini berasal dari unsur pegiat komunitas pengelolaan sampah, organisasi masyarakat, perwakilan pondok pesantren di DIY, akademisi dan pemerintah daerah.

Sementara itu, Ketua Tanfidziah PWNU DIY Ahmad Zuhudi Muhdlor mengatakan kegiatan ini salah satunya untuk memberi kontribusi tentang bagaimana perspektif Islam terhadap pengelolaan sampah, karena sampah bagian dari hal yang harus ditangani umat Islam, sesuai jargon bahwa Kebersihan Itu Sebagian dari Iman.

"Karena itu, pada tahap ini kita melibatkan/mengundang 12 pesantren, untuk kita jadikan ajang uji coba bagaimana mengelola sampah di pesantren itu agar bukan hanya sebagai residu saja dari sebuah aktivitas, tapi juga sampah bisa dikelola menjadi sesuatu yang produktif," katanya.