Jakarta (ANTARA) - Presiden Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) Farli Elnumeri memandang bahwa pustakawan tetap memiliki relevansi di era digital mengingat profesi tersebut masih terkait dengan pengelolaan pengetahuan yang dihasilkan manusia.
Dia mengatakan para pustakawan selalu bertransformasi dan tetap mengikuti perkembangan teknologi. Pustakawan juga telah dididik untuk mengelola data, informasi, serta pengetahuan terlepas dari apapun bentuknya.
"Pada dasarnya, pustakawan adalah pengelola informasi, pengelola data dan pengetahuan. Jadi selama manusia menghasilkan data, menghasilkan informasi, menghasilkan pengetahuan, selama itu pula dibutuhkan pustakawan apapun bentuk model perpustakaannya," kata Farli saat dihubungi ANTARA, Senin.
Baca juga: Askrindo menyerahkan becak pustaka bertenaga listrik di Yogyakarta
Baca juga: BI Corner kedua buka di Pevita Yogyakarta
Farli menambahkan bahwa para pustakawan, dalam hal ini ISIPII, turut aktif berkontribusi dalam upaya penguatan literasi digital di masyarakat. Melalui jejaring perpustakaan yang tersebar di berbagai wilayah, pustakawan juga aktif melakukan penyiapan modul maupun pelatihan literasi informasi dan literasi digital kepada para siswa dan mahasiswa.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme pustakawan di Indonesia, terutama dalam era digital, Farli mengatakan organisasi kepustakawanan maupun lembaga sertifikasi profesi senantiasa mendorong pustakawan yang berasal dari lulusan ilmu perpustakaan untuk memperbarui kompetensinya setiap tiga tahun sekali melalui sertifikasi.
Di samping itu, imbuh dia, organisasi kepustakawanan juga senantiasa melakukan pendampingan dalam penguatan kompetensi kepada para tenaga perpustakaan yang memang belum memiliki latar belakang disiplin ilmu perpustakaan.
Farli memperkirakan program studi sarjana ilmu perpustakaan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia mencetak sebanyak lebih dari lima ribu lulusan, termasuk lulusan yang berasal dari Universitas Terbuka.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Profesi pustakawan dinilai tetap relevan di era digital
Berita Lainnya
Dari passion menjadi profesi: Perjalanan Lourenzia Yolanda bersama yolandaamakeup
Kamis, 28 November 2024 21:49 Wib
Gandeng UMJ, organisasi pekerja sosial jajaki pembentukan Program Studi Profesi Pekerja Sosial
Jumat, 4 Oktober 2024 22:29 Wib
Organisasi profesi kedokteran di Indonesia harus jadi motor hapus perundungan
Rabu, 4 September 2024 10:48 Wib
13 ribu guru PAI di Indonesia mengikuti "Pendidikan Profesi Guru"
Sabtu, 13 Juli 2024 15:27 Wib
13.383 guru pendidikan agama Islam ikuti edukasi profesi dongkrak kompetensi
Sabtu, 6 Juli 2024 0:33 Wib
BNSP menyertifikasi calon PMI profesi juru las tujuan Korsel
Rabu, 19 Juni 2024 9:02 Wib
Pemprov DIY memfasilitasi sertifikasi profesi batik guna kembangkan ekraf
Senin, 10 Juni 2024 20:00 Wib
Kemenkumham DIY mengingatkan notaris bekerja sesuai kode etik profesi
Selasa, 14 Mei 2024 12:12 Wib