Jurnalis Al Jazeera: Anak-anak Ukraina dicuci otak Rusia

id anak-anak Ukraina,perang Rusia Ukraina

Jurnalis Al Jazeera: Anak-anak Ukraina dicuci otak Rusia

Arsip - Para pengungsi tiba di tempat akomodasi sementara di Wilayah Rostov, Rusia, (19/2/2022). ANTARA FOTO/Xinhua/Svetlana Lomakina/aww.

Jakarta (ANTARA) - Rusia secara sengaja menculik anak-anak Ukraina dengan dalih untuk menyelamatkan mereka dari perang, tetapi justru mencuci otak anak-anak itu, kata Jurnalis Al Jazeera Stephanie Vaessen.

Vaessen, yang pernah meliput perang Rusia di Ukraina, menyebut saat ini masih ada ratusan anak-anak Ukraina yang ditahan di Rusia.

“Namun, beberapa dari mereka telah kembali ke Ukraina, berhasil kembali ke keluarga mereka, dan mereka jelas-jelas sepenuhnya telah dicuci otaknya,” ungkap Vaessen dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh FPCI di Jakarta, Senin.

“Jadi mereka (anak-anak Ukraina) berada di pihak Rusia, dan mereka dipaksa untuk menjalani semacam pendidikan selama di Rusia,” sambung dia.

Pada Maret lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin atas tuduhan kejahatan perang, terutama tindakan deportasi anak-anak dari Ukraina ke Rusia yang melanggar hukum.

Komisioner hak-hak anak Rusia, Maria Lvova-Belova, juga menjadi target ICC karena bertanggung jawab atas kejahatan yang sama.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jurnalis Al Jazeera sebut Rusia cuci otak anak-anak Ukraina
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024