Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyarankan agar penamaan wilayah atau daerah baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus mengutamakan bahasa daerah.
"Alangkah lebih bijaksana penamaan wilayah, mungkin di dalamnya akan ada nama permukiman, jalan, danau, dan bendungan itu mengambil dari bahasa, diksi, leksikon, atau kata-kata yang berasal dari bahasa daerah yang sarat dengan nilai-nilai kelokalan atau setempat," kata Koordinator Kelompok Riset Toponimi Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra BRIN Nani Darheni saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Nani hal itu juga sejalan dengan resolusi Kelompok Pakar Nama Rupabumi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGEGN) yang menyebut penamaan tempat diwajibkan menggunakan bahasa lokal atau daerah.
Ia menyampaikan pemindahan IKN akan berimplikasi terhadap adanya migrasi penduduk, pemekaran wilayah, perkembangan ekonomi, sosial-politik, budaya, kesejarahan, lingkungan alam sekitar, dan lain-lain.
Oleh karena itu, pemekaran yang meliputi wilayah administratif seperti desa/kelurahan, kampung/dusun, serta kecamatan juga akan terjadi di wilayah tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN sarankan penamaan di IKN utamakan bahasa daerah
Berita Lainnya
OIKN menyusun peta jalan pendidikan IKN
Jumat, 3 Mei 2024 9:13 Wib
Desa wisata mampu kembangkan "ecotourism" di IKN
Kamis, 2 Mei 2024 6:00 Wib
Perusahaan Malaysia dan Jerman minat tanam modal di IKN
Rabu, 1 Mei 2024 19:34 Wib
Kemenparekraf lakukan penguatan kemasan produk ekraf di IKN
Rabu, 1 Mei 2024 11:21 Wib
Presiden Jokowi: 29 perusahaan Singapura antusias berinvestasi di IKN
Senin, 29 April 2024 13:39 Wib
Jokowi teken pengesahan UU Daerah Khusus Jakarta
Senin, 29 April 2024 8:00 Wib
Dibangun di IKN, Kaltim, fasilitas penunjang start-up
Minggu, 28 April 2024 6:28 Wib
RI jaring investor di Hannover Messe, Jerman, kembangkan IKN
Sabtu, 27 April 2024 5:49 Wib